Powered By Blogger

Label

catatan

santri jombangan tertek pare kediri

celoteh Santri Error

Perjalanan mendjadi seoerang seantie ternyata penuh dengan kenangan jang pahit dan menyenangkan. buat kamu2 yang ingin menorehkan kata2 kritik saran saya persilahkan. khozinatul asror

Rabu, 30 September 2009

Kunci Pengokoh jiwa

Kunci Pengokoh Jiwa

1. SIAP

Senantiasa menyadari bahwa hidup di dunia ini hanya satu kali sehingga aku tidak boleh gagal dan sia-sia tanpa guna.

Ikhtiar yang disertai niat yang sempurna itulah tugasku, perkara apapun yang terjadi kuserahkan sepenuhnya kepada Allah Yang Maha Tahu yang terbaik bagiku.

Aku harus sadar betul bahwa yang terbaik bagiku menurutku belum tentu terbaik bagiku menurut Allah, bahkan mungkin aku terkecoh oleh keinginan harapanku sendiri.

Pengetahuanku tentang diriku atau tentang apapun amat terbatas sedangkan pengetahuan Allah menyelimuti segalanya. Sehingga betapapun aku sangat menginginkan sesuatu, tetapi hatiku harus kupersiapkan untuk menghadapi kenyataan yang tak sesuai dengan harapanku. Karena mungkin itulah yang terbaik bagiku.

2. RELA

Realitas yang terjadi yaa... inilah kenyataan dan episode hidup yang harus kujalani.

Emosional, sakit hati, dongkol, atau apapun yang membuat hatiku menjadi kecewa dan sengsara harus segera kutinggalkan karena dongkol begini, tidak dongkol juga tetap begini. Lebih baik aku menikmati apa adanya.

Lubuk hatiku harus realistis menerima kenyataan yang ada, namun tubuh dan pikiranku harus tetap bekerja keras mengatasi dan menyelesaikan masalah ini.

Apa boleh buat, nasi telah menjadi bubur. Maka yang harus kulakukan adalah mencari ayam, cakweh, kacang polong, kecap, seledri, bawang goreng dan sambal agar bubur ayam spesial tetap dapat kunikmati.

3. MUDAH

Meyakini bahwa hidup ini bagai siang dan malam yang pasti silih berganti. Tak mungkin siang terus menerus dan tak mungkin juga malam terus menerus. Pasti setiap kesenangan ada ujungnya begitupun masalah yang menimpaku pasti ada akhirnya. Aku harus sangat sabar menghadapinya.

Ujian yang diberikan oleh Allah Yang Maha Adil pasti sudah diukur dengan sangat cermat sehingga tak mungkin melampaui batas kemampuanku, karena ia tak pernah menzhalimi hamba-hamba-Nya.

Dengan pikiran buruk aku hanya semakin mempersulit dan menyengsarakan diri. Tidak, aku tidak boleh menzhalimi diiku sendiri. Pikiranku harus tetap jernih, terkendali, tenang dan proporsional. Aku tak boleh terjebak mendramatisir masalah.

Aku harus berani menghadapi persoalan demi persoalan. Tak boleh lari dari kenyataan, karena lari sama sekali tak menyelesaikan bahkan sebaliknya hanya menambah permasalahan. Semua harus tegar kuhadapi dengan baik, aku tak boleh menyerah, aku tak boleh kalah.

Harusnya segala sesuatu itu ada akhirnya. Begitu pun persoalan yang kuhadapi, seberat apapun seperti yang dijanjikan Allah “Fa innama’al usri yusran, inna ma’al usri yusran” dan sesungguhnya bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan, bersama kesulitan itu pasti ada kemudahan. Janji yang tak pernah mungkin dipungkiri oleh Allah. Karena itu aku tak boleh mempersulit diri.

4. NILAI

Nasib baik atau buruk dalam pandanganku mutlak terjadi atas izin Allah dan Allah tak mungkin berbuat sesuatu yang sia-sia.

Ini pasti ada hikmah. Sepahit apapun pasti ada kebaikan yang terkandung di dalamnya bila disikapi dengan sabar dan benar.

Lebih baik aku renungkan kenapa Allah menakdirkan semua ini menimpaku. Bisa jadi sebagai peringatan atas dosa-dosaku, kelalaianku, atau mungkin saat kenaikan kedudukanku di sisi Allah.

Aku mungkin harus berfikir keras untuk menemukan kesalahan yang harus kuperbaiki.

Itibar dari setiap kejadian adalah cermin pribadiku. Aku tak boleh gentar dengan kekurangan dan kesalahan yang terjadi. Yang penting kini aku bertekad sekuat tenaga untuk memperbaikinya. Allah Maha Pengampun dan Maha Penerima Taubat.

5. AHAD

Aku harus yakin bahwa walaupun bergabung seluruh manusia dan jin untuk menolongku tak mungkin terjadi apapun tanpa izin-Nya.

Hatiku harus bulat total dan yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa hanya Allah-lah satu-satunya yang dapat menolong memberi jalan keluar terbaik dari setiap urusan.

Allah Mahakuasa atas segala-galanya karena itu tiada yang mustahil bila Dia menghendaki. Dialah pemilik dan penguasa segala sesuatu, sehingga tiada yang sanggup menghalangi jika Dia berkehendak menolong hamba-hamba-Nya. Dialah yang mengatur segala sebab datangnya pertolongan-Nya.

Dengan demikian maka aku harus benar-benar berjuang, berikhtiar mendekati-Nya dengan mengamalkan apapun yang disukainya dan melepaskan hati ini dari ketergantungan selain-Nya, karena selain Dia hanyalah sekedar mahluk yang tak berdaya tanpa kekuatan dari-Nya.

"Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya akan diberi jalan keluar dari setiap urusannya dan diberi rizki dari arah yang tak diduga, dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya akan dicukupi segala kebutuhannya." (QS [65] : 2-3)



Do'a Rabithah

اللهم إنّك تعلم أنّ هذا القلوب قداجتمعت على محبّتك والتقت على طاعتك وتوحّدت على دعوتك وتعاهدت على نصرت شريعتك فوثق اللهم رابطتها وادّم ودّها واهدها سبلها واملاء ها بنورك الذى لايحبّوا واشرح صدورها بقيض الايمان بك وجميل التوكّل عليك واحيها بمعرفتك وامتها على الشهادة فى سبيلك انك نعم المولى ونعم النصير. أمين .

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini
Telah terhimpun dalam cinta kepadamu
Telah berjumpa dalam taat kepadamu
Telah bersatu dalam da'wah kepadamu
Dan telah berpadu dalam membela syari'atmu
Kokohkanlah ikatan kami,kekalkanlah cintanya
Tunjukkanlah jalan-jalannya.penuhilah hati-hatinya ini
Dengan cahayamu yang tiada pernah pudar
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan ke imanan
Dan keindahan tawakal kepadamu.
Nyalakanlah hati kami dengan ma'rifat kepadamu
Matikanlah kami dalam syahid di jalanmu.
Sesungguhnya engkaulah sebaik-baik pelindung
Dan sebaik-baik pelindung.Amiiin.
Dan berikanlah shalawatmu ya Allah atas Muhammad,atas keluarganya,
Dan atas sahabat-sahabatnya. Karuniakan bagi mereka keselamatan.
Amien………….

Permohonan maaf

mungkin selama awal dari terbitnya blog ini, apabila ada kata yang saya kutib dari beberapa media. saya pribadi Al-faqir, Al-mudhnib, At-dlongifl, Ar-roji ila rohmatillahi taala. saya mohon maaf yang sebesar2nya.

Khozinatul Asror
Tulungagung Jatim


(Santry Error)

Minggu, 27 September 2009

Do'a Rabithah

Do'a Rabithah

اللهم إنّك تعلم أنّ هذا القلوب قداجتمعت على محبّتك والتقت على طاعتك وتوحّدت على دعوتك وتعاهدت على نصرت شريعتك فوثق اللهم رابطتها وادّم ودّها واهدها سبلها واملاء ها بنورك الذى لايحبّوا واشرح صدورها بقيض الايمان بك وجميل التوكّل عليك واحيها بمعرفتك وامتها على الشهادة فى سبيلك انك نعم المولى ونعم النصير. أمين .

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini
Telah terhimpun dalam cinta kepadamu
Telah berjumpa dalam taat kepadamu
Telah bersatu dalam da'wah kepadamu
Dan telah berpadu dalam membela syari'atmu
Kokohkanlah ikatan kami,kekalkanlah cintanya
Tunjukkanlah jalan-jalannya.penuhilah hati-hatinya ini
Dengan cahayamu yang tiada pernah pudar
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan ke imanan
Dan keindahan tawakal kepadamu.
Nyalakanlah hati kami dengan ma'rifat kepadamu
Matikanlah kami dalam syahid di jalanmu.
Sesungguhnya engkaulah sebaik-baik pelindung
Dan sebaik-baik pelindung.Amiiin.
Dan berikanlah shalawatmu ya Allah atas Muhammad,atas keluarganya,
Dan atas sahabat-sahabatnya. Karuniakan bagi mereka keselamatan.
Amien………….

Rabu, 09 September 2009

MEMORI ALIYAH POND-PEST "MIFTAHUL ULUM" TAHUN 2007

MOTTO

ياايها الناس انا خلقنا كم من ذكروانث وجعلنا كم شعوبا وقبا ئل لتعارفوا

Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari laki-laki dan seorang perempuandan menjadikan kamu berbangsa0bangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling kenal mengenal.
(Q.S Al- Hujurot : 13)

Jalan yang selama ini kita tempuh

Obat penawar rindu didalam qolbu

Mengikat dan mendekapnya dalam erat

Bersama indahnya buaian salam

Akan selalu terkenang sepanjang zaman

Nyanyian syahdu dan penuh rindu

Gelora penyemangat dalam jiwa

Adalah sebagai bukti keagunganNya

Namun didalmnya penuh sejuta arti dan ma’na dihati temen-temen semuanya

Latar Belakang Sifa’ul Qulub

Waktu yang terus bergulir, hingga tak terasa kita sudah sampai di penghujung tingkatan akhir yaitu Aliyah. Hatipun resah dan bercampur dengan gelisah, mungkinkah persahabatan dan persaudaraan yang selama ini kita jalin bersama selama + 10 tahun akan menjadi putus begitu saja………..?. Ibarat ranting sebuah pohon yang patah dan kemudian musnah begitu saja di terpa dahsyatnya badai perpisahan, mungkinkah itu semua akan terjadi pada kita semua, khususnya tamatan Aliyah………………?

Tak perlu di khawatirkan apalagi di sesalka, jika saatnya telah tiba……. perpisahan……… menghampar di hadapan kita, percayalah bahwa perpisahan datang meyakinkan kita untuk membantai dendam kerinduan.

Buku “SIFA’UL QULUB”…………..yang hadir di hadapan kita semua ini, tampil dengan penuh selaksa, penuh pesona, dan tentunya penuh dengan gaya. Hasrat dan nalurinya ingin merajut kembali benang kasih yang terbina dan menguak tabir indah dan tentunya bisa hadir tuk membuka cerita lama. Mengais mutiara, dan menggali intan yang terpendam agar kenangan indah yang tercipta di antara kita, tidak hanya menjadi agenda dan legenda saja.

“Sifa’ul Qulub” Dalam Harapan

“Syifaul Qulub” adalah sebuah ungkapan yang di ambil dari lughot arab yang terdiri dari dua lafadz. Yang pertama “syifa’ul” yang berarti obat / tombo. Terus yang ke dua adalah “Qulub” yang berarti hati. Maka secara ringkas arti dari “Syifa’ul Qulub” adalah tombo hati, sedangkan secara luas adalah obat hati / tombo kangen untuk kenangan yang telah lalu.

Oleh karena itu kami ambil kata “Syifa’ul Qulub” untuk ungkapan rasa kangen yang mendalam jikala kita lama tak berjumpa. Dan mudah-mudahan ini semua ada hikmah dan manfaatnya bagi kita semua. Amiin.3X

“Celoteh Santry Error”

Aku terperangkap pada pesona kehalusanMu
Pada kelembutanMu
Pada rasa kasih sayingMu
Pada cinta kasihMu
Yang selamanya selalu engkau semaikan disetiap detak jantungku
Keheningan ini…………..
Kesejukan ini…………..
Kejernihan mata hati ini………
Semakin lekat dan erat dengan anganku.

Dari jeda menuju masa
Masa yang setiap detik dan waktu silih berganti
Pekat tanpa hembusan dan sinaran
Remuk redam segala murka, iri dan dengki
Melepuk bagai telur mata bison
Terkulai seperti sinaran maya
Yang didalamnya tersimpan berjuta ma’na.

Kisah perjalanan anak manusia, yang syarat hikmah adalah warisan terbesar dari sebuah perjuangan. Perjuangan yang tanpa mengenal lelah dan payah. Hal itu senada dengan tujuan Alloh menciptakan mahkluq beserta isinya ini tak lain sebagai contoh. Bukan semata-mata karena penghamburan masa yang tak punya faidah pasti. Karena ada pepatah “ janganlah menjadi angsa mati kehausan, atau ayam bertengger diatas lumbung penuh makanan, tetapi ia mati kelaparan”.
Dan kejadian masa silam, senantiasa kita rekam sebagai pengingat di kehidupan masa depan. Yang seolah-olah semacam discet yang merekam segala kejadian masa lampau, dan dibuka kembali pada masa yang akan datang. Fail-fail yang didalamnya dari kisah-kisah santri, begitu banyak sekali. Mulai dari persoalan hidup, budaya, adat istiadat, bahasa, hingga berkaitan dengan asmara dan cinta.
Informasi tentang kisah-kisah figur yang bisa kita teladani, justru akan bisa abadi sepanjang masa. Dan amatlah sayang jika profil sang Uswah / Guru itu terlewat begitu saja. Padahal sedikit banyak dari kisah itu, kita bisa menyerap kandungan ilmu / barokah yang begitu sangat berharga. Termasuk ma’na sebuah pengajaran hidup, dan sudah saatnya kita kembali membersihkan hati dari salah dan dosa. Karena hati adalah cermin, tempat pahala dan dosa bersatu.
Terlalu sulit kita manusia awam untuk bisa memahami karakteristik manusia secara alami dan utuh sepenuhnya, yang akhirnya bisa timbul mengolok-olok kepada sesama. Namun tidak akan merasa kesulitan memahami dari cerminan watak seseorang sebagai wadah pengacaan diri.
Oleh karena itu keinginan sang penulis yang hina dan berlumurkan dengan dosa, ingin mengexpresikan sebuah imajinasi diri yang berkaitan dengan kenangan yang selalu hadir didalam hati.
Dan tentunya pastilah banyak kekurang, karena itulah fitrah manusia. Tapi di sini kami sudah berusaha sekuat tenaga, demi tercapainya harapan bersama. Hanya Alloh-lah yang menentukan segalanya. Ujian cobaan, rintangan pastilah ada, namun semua tak dihiraukan demi tercapainya sebuah cita-cita dan harapan.
Terakhir bila ada salah ucap dan kata, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada temen-temen senasip seperjuangan. Salam sayang dariku. Dan selamat membaca.

Penulis
Al faqir Al Haqir Al Mudhnib
Khozin@tul @sror. Se

KATA PENGANTAR

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Puji syukur semoga tetap kita haturkan kepada Alloh, tuhan seru sekalian alam yang maha pengasih dan penyayang. Sholawat dan salam, semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita, nabi agung Muhammad SAW. Nabi akhiruzzaman wa akhirul umam.
Perpisahan ……………. Bila kita mendengar kata-kata ini pasti dalam hati, merasa sedih, giris, dan tentunya bisa menangis, terutama bagi seseorang yang mengenal dengan jauh apa arti persahabatan, apa arti persaudaraan, apa arti kebersamaan, perpisahan adalah peristiwa yang sangat menyedihkan tentunya, tetapi kalau pertemuan adalah peristiwa yang sangat mengembirakan dan juga menyenangkan, mengembirakan bahkan mengesankan. Apalagi setelah kita bertemu dan hidup bersama-sama. Tentunya banyak sekali suka dan dukanya.
Kita yang selama ini selalu bersama-sama dalam forum dan bentuk apapun, yang tentunya perjalanan hidup kita punya berbagai corak dan ragamnya. Kadang-kadang susah kadang-kadang senang yang di sertai tawa ria, ada juga yang bernada benci, ada juga yang bernada rindu. Bahkan sesekali bernada ada rasa dendam, dan lain sebagainya. Namun di balik semua itu akan mempunyai arti tersendiri yang tentunya untuk kita pelajari.
Akankah semua itu kita lupakan……….? Sementara kita semua adalah saudara yang senasip seperjuangan. Dan kita semuanya punya tanggung jawab, ya’ni Nasrul Ilmi Waddin.
Dan sebagai jawabanya dan solusinya, maka disini kami hadirkan : “Syifa’ul Qulub” sebuah buku memori kecil yang sangat sederhana, tetapi di dalamnya mengandung hikmah yang sangat berarti bagi kita semua. Dan juga sebagai manifestasi langgengnya silaturrohmi dan penyambung tali persaudaraan kita, yang sebagian telah putus oleh yang namanya perpisahan.
Tidak hanya itu …………“Syifa’ul Qulub” juga merupakan untaian kata-kata mutiara yang tentunya bisa menjadi penyejuk dalam hati
“Syifa’ul Qulub” yang kami susun ini, meskipun sudah kami upayakan yang semaksimal mungkin untuk menyajikan yang terbaik, namun karena keterbatasan kemampuan kami, makanya sudilah kiranya mema’luminya. Dan kami mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan kami. Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi atas terbitnya buku ini.
Akhirnya kami berharap semoga “Syifaul Qulub” benar-benar menjadi sebuah karya yang bermanfaat, dan serta menjadi amalan maqbulan, yang mendapat ridlo sari Alloh SWT. Amin……

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Redaksi
Tiem Memori Th 2007



Biografi kh sirojuddin dan silsilah


Biografi KH Sirojuddin
Magelang pertengahan abad ke 19/ 1830 perang pangeran diponegoro telah berahir, pengeran yang bergelar “Sultan Abdul Hamid Heru Cokro – Amirul Mu’minin Kholifatul Tanah Jawa.” Telah ditangkap, kemudian dibuang ke manado. Akan tetapi pengikutnya dibawah kepemimpinan kyai dan ulama’, terus melanjutkan perlawanan secara bergerilya sampai bertahun-tahun. Sebaliknya belanda juga tidak tinggal diam, mereka kwatir perang sabil yang cukup melumpuhkan pihaknya itu berkobar lagi, akhirnya pengikisan kader-kader pangeran tak terlelakan lagi, pengejaran dan penangkapan terus dilakukan sampai pelosok desa.
Walaupun begitu masih banyak pengikut pangeran diponegoro yang selamat dan masih memperjuangkan dengan segala kemampuanya. Diantara pengikut pangeran yang masih tangguh dan selamat itu adalah seorang pemuda yang gagah perkasa, sakti mandra guna, lagi pula arif dan bijak sana dan kaya akan ilmu agama. Konon ,pemuda itu dilahirkan didesa kaum Besito Kudus Jawa Tengah. Sebuah desa yang pada waktu itu masih selalu di intai oleh penjajah belanda, saat kemungkaran menginjak-nginjak yang haq, kebodohan dan kesengsaraan masih begitu melekat. Sebuah suasana kelahiran yang mengingatkan kita lahirnya tokoh besar seakan memberi isyaroh calon inilah yang kelak nantinya menegakkan yang haq dan yang memberantas kemungkaran. Beliau itu adalah “Kyai Sirojuddin” namanya. Sebuah nama yang sampai sekarang masih harum namanya dikalangan masyarakat.
Demi untuk menyelamatkan diri dari kejaran belanda itu Kyai Sirojuddin pergi kea rah timur sambil mencari pandangan daerah yang benar2 cocok sebagai tempat tinggal serta mendukung terhadap pengembangan agama yang sesuai dengan apa yang di cita-citakan. Disamping itu juga menyebarkan agama islam pada setiap desa yang di singgahinya. Alkisah, sampailah beliau dikota Kediri. Dikota inilah Kyai Sirojuddin menemukan ketentraman dan kecocokan dalam menyebarkan agama islam. Bahkan tak lama kemudian beliau mempersunting seorang putri dambaan hati untuk mendampingi merajut kasih sayang, membina mahligai rumah tangga yang sejahtera dan abadi. Juga selalu mendampingi perjuangan agama yang di rintisnya.
Putri dambaan hati itu tak lain adalah Khatsiroh. Seorang wanita cantik nan ayu putrinya bapak naib pare (utara masjid kauman pare). Sewaktu Nyai Khasiroh dipersunting R. Sirojuddin, nyai khosiroh sudah mempunyai seorang putra yang bernama Mustam yang dikemudian hari menjadi kyai disemanding. Kyai Mustam ini adalah kakeknya Alm Bpak Sajuri yang makamnya sebelah barat masjid jombangan. Selang beberapa hari setelah pernikahan Kyai Sirojuddin mendapat Nyai Khosiroh, diboyonglah istrinya kedesa tunglur (+ 4Km dari pare). Setelah 1tahun pernikahan itu rumah tangga Kyai Sirojuddin mesra dan hangat dengan kelahiran putra beliau ang pertama. Yang kemudian hari diberi nama Abu Amar. Putra inilah yang kian hari meneruskan cita-cita perjuangan serta mewariskan kepribadian luhur sang kyai. Dan ditunglur ini tidak begitu lama kira2 hanya 2tahun saja. Setelah itu pindah kedesa jombangan (+ 1Km dari pare).

BABAT ALAS
Setalah 2tahun hidup bahagia bersama istri dan putranya ditunglur Kyai Sirojuddin mempunyai suatu keinginan untuk mengembangkan ilmunya lewat pesantern. Selang beberapa hari beliau berjalan-jalan kearah timur, disaat itulah Kyai Sirojuddin melihat hutan rimba yang masih gawat. Pohon-pohon besar tumbuh diatasnya, dan berbagai macam binatang menjadi penghuninya, disamping itu banyak lelembut dan makhluq halus yang berkeliaran di dalamnya. Putaran waktu dari hari kehari minggu keminggu Kyai Sirojuddin mempunyai inisiatif untuk menjadikan alas rimba yang masih gawat itu menjadi sebuah desa yang dapat untuk sarana mengembangkan ilmunya.
Dengan penuh percaya diri dan tawakal kepada Alloh serta dibantu beberapa teman beliau, akhirnya beliau membabat alas itu dengan disertai kesabaran, ketabahan, keuletan. Niat suci dan beberapa riyadhoh. Akhirnya terwujudlah desa yang aman, serta tentram dan penuh dengan limpahan rahmat Alloh SWT. Dan dikemudian hari desa itu diberi nama Desa “Jombangan” dinamakan desa jombangan, karena disebelah barat masjid terdapat sebuah “jembangan” yaitu tempat air yang terbuat dari tanah dengan mulut yang sangat lebar.
Diantara teman2 Kyai Sirojuddin yang ikut membabat hutan adalah : P. Umar, kakaknya bapak said (kepala desa jombangan) yang kemudian disuruh menempati sebelah timur dan teman yang kedua adalah Bpk Suro yang kemudian hari disuruh menempati / diberi daerah sebelah barat. Daerah itu sekarang ditempati mbah Pir Pulosari dan keluarganya.
Setelah hutan itu dijadikan sebuah desa, maka di boyonglah istri dan putra Kyai Sirojuddin ke Jombangan. Ditempat inilah Kyai Sirojuddin hidup rukun aman dan tenteram penuh bahagia bersama keluarga dengan sebuah rumah kecil dan sangat sederhana untuk sekedar berlindung dan beratapkan daun alang2 berdinding bambu. dan untuk sarana peribadatanya beliau mendirikan sebuah mushola yang cukup sederhana.
Dikala itu suasana jombangan masih sepi. Ma’lum memang belum ada penduduknya, kecuali hanya tiga keluarga yang rumahnya berpencar dan agak jauh. Rumahnya P. Suro paling barat, rumahnya Kyai Sirojuddin beserta kluarganya berada ditengah dan rumahnya P. Umar paling timur sendiri. Meskipun keadaan Kyai Sirojuddin seperti itu, tapi beliau adalah seorang kyai yang disegani oleh masyarakat sekitar. Maka tak lama kemudian datanglah beberapa santri dari desa sekitar untuk menimba ilmu dari Kyai Sirojuddin.

MENDIRIKAN PESANTREN.
Waktupun terus bergulir dari waktu kewaktu sampai akhirnya semakin bertambah banyak santri yang menimba ilmu dan mencari barokah di pesantren jombangan asuhan kyai sirojuddin. Alkisah, Kyai Sirojuddin berinisiatif untuk mendirikan pondok pesantren salafi karena pesantrenlah pencetak ulama’ yang benar-benar alim dan pesantrenlah muncul beberapa tokoh masyarakat dan para alim ulama’ yang terbesar diseluruh Indonesia. Di samping itu mengingat keberadaan (Eksistensi) pesantren memang merupakan ajang prestasi untuk mempersiapkan santri yang handal dan potensial yang dapat memberikan alternative pemecahan masalah yang timbul dalam masyarakat seperti krisis moral, merosotnya martabat kemanusiaan dan terpengaruh kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia.
Maka untuk mengatasi hal-hal yang demikian, akhirnya Kyai Sirojuddin mendirikan sebuah pondok pesantren yang kemudian hari diberi nama “Pondok Pesantren Miftahul Ulum” sebuah pesantren yang masih berupa angkring-angkring bambu di sebelah selatan mushola serta baru dihuni beberapa santri saja. Menurut shokhibul hikayat / nara sumber: Pondok Pesantren Jombangan didirikan kira-kira setelah lima belas tahun penangkapan pangeran Diponegoro, berarti + 1845M.
Kemudian setelah beberapa tahun sejak dilahirkannya putra pertama yang bernama Abu Amar itu, alhamdulillah Kyai Sirojuddin di karuniai putra putri lagi masing-masing yaitu: Nyai Asiyatun Kyai Mu’in, Nyai Ruminah dan Nyai Mas’amah. Dengan demikian pernikahan Kyai Sirojuddin dengan Nyai Khasiroh dikaruniai lima putra-putri yaitu:
1. Kyai Abu Amar / KH. Hasyim Sirojuddin + Musri’atun
2. Nyai Asiyatun + KH. Saerozi (Ibunya KH. Abdul Hadi Pengasuh Pesantren Ringinagung KH. Ahmadi dan KH. Zamroji Pengasuh Pesantren Kencong)
3. K. Mu’in + Nyai Marsilah (Kakeknya Kyai Ubaidah Alm.)
4. Nyai Ruminah + Abdur Rozi (Besito Kudus) sang pendiri Pondok Pesantren Putri “Miftahul Ulum” setelah mempunyai tiga putra yaitu:
1. Imam Sya’roni + Nyai Sholehah (Juron Gurah)
2. K. Tarukhi + Mas’udah (Pakisaji Malang) 3. K. Bajuri Jombangan belum beristri sudah wafat. Maka tak lama kemudian nyai ruminah nikah lagi dengan kyai Abdulloh dari juwet
Maka tak lama kemudian Nyai Ruminah nikah lagi dengan K. Abdullah dari Juwet Ngronggot Nganjuk dan dikaruniai dua anak yaitu:
1. Ibu Badriah + K. Imam Tabut (Papar)
2. K. Syafi’I + Muayadah (Krian)
Setelah K. Abdullah wafat pengasuh pesantren putri diganti oleh K. Bajuri sampai tahun 1979, kemudian setelah K. Bajuri wafat diteruskan oleh K. Syaikhoni sebagai pengasuh pondok pesantren putri samapai sekarang K. Syaikhoni ini putra dari K. Imam Sya’roni dari Juron Gurah atau cucu Nyai Ruminah yang nikah dengan K. Abdurrozi. Pondok Pesantren Putri “Miftahul Ulum” ini sewaktu diasuh oleh K. Bajuri setiap bulan Ramadhan bisa mencapai + 500 santri putri yang mengikuti pengajian romadlonan.
5. nyai mas’amah + Kyai Mahali dari mojo duwur jombang. Nyai mas’amah ini juga pernah mendirikan pondok pesantren putri yang mana kebanyakan santri2nya berasal dari kampung sekitar saja. Sedangkan pelajaran yang paling diutamakan adalah pengajian tartil Al-Qur’an. Namun setelah pengasuhnya, Nyai Mas’amah dipanggil oleh Alloh SWT, sekitar tahun 1983 dengan usia 60 tahun, maka pesantren putri ini mengalami kemerosotan drastis, karena tak mempunyai anak sebagai generasi penerus.
Tak lama kemudian di tempat yang agak berdekatan, sebelah utara nyai mas’amah yaitu dibelakang kediaman KH. Syamsuddin yang bertepatan tanggal 8-9-1991M / 10-R. Awal 1411H. juga didirikan pondok pesantren putri bernama “ Al-Musyari’ah” yang diasuh oleh kyai Syamsuddin Hasyim serta di bantu oleh putra-putrinya.
Adapun tujuan yang ingin di capai oleh pondok pesantren “ Al-Musyari’ah” juga sama dengan pondok pesantren lainnya, yaitu untuk mengembangkan santri agar berkepribadian muslimah, mempunyai pengetahuan dan mengamalkanya dengan di landasi iman dan taqwa serta akhlaq mulia. Diharapkan pula agar santri2nya lahir ulama’ yang tangguh, Da’I dan Mujahiddah yang menyampaikan syi’ar islam serta berusaha mewujudkan masyarakat yang islami ditengah-tengah komunitasnya bila kelak mereka pulang kekampung halaman masing2.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, maka pesantren Al Musyari’ah tetap menerapkan tradisi pesantren yang lama dengan menambah hal2 yang baru yang di anggap baik dan perlu dimasyarakat dalam perkembangan zaman (Riwayat th ’96).

AL-QURAN YANG PALING DIUTAMAKAN
Pelajaran yang paling diutamakan dalam pondok pasantren putri “Miftahul Ulum” yang didirikan oleh seorang kyai yang gemar dengan pakaian serba putih ini, adalah pengajian tartil Al Qur’an. Mengingat Al Quran adalah modal utama akan kwalitas dan kwantitas santri ditengah-tengah masyarakat dan Al Qur’an pulalah yang menjadi pedoman hidup kita.
Konon, bila kyai atau mubaligh diwilayah pare dan sekitarnya kalau belum mengaji pada kyai Sirojuddin akan kefasihan baca Al Qur’annya belum dikatakan syah menjadi imam oleh masyarakatnya, sehingga kebanyakan kyai se-kawedanan pare bisa dikatakan alumni Jombangan. Disamping itu pondok pesantren Jombangan bisa dikatagorikan paling tua se-pare di banding dengan lainya.
Diantara santrinya Kyai Sirojuddin yang sekarang masih hidup adalah KH. Abdul Hadi Pengasuh pondok pesantren “mahir Ar-Riyadl” ringin agung. (Riwayat th ’96).

TAMPAK KAROMAHNYA
Konon, sebagian santri Kyai Sirojuddin adalah seorang pemuda yang sakti mandra guna. Santri ini setiap malam jum’at legi selalu menyebar beras kuning, dengan taburan inilah muncul beberapa ekor tikus sebesar paha dan beberapa harimau yang besar. Santri sakti tak lain dan tak bukan adalah Hamzah. Santri asal kudus yang sudah lama mondok di Jombangan.
Pada suatu hari santri itu diutus oleh Kyai Sirojuddin untuk menjaga sawahnya yang ditanami lombok, karena sering diganggu oleh para pencuri. Syahdan, malampun tiba, dalam keremangan malam yang dingin yang kian lama semakin mencekam serta angin malam yang berhembus merasuki jiwa itu, maka pemuda itu mulai menjaga sawah dengan sabar dan tawakal. Akhirnya, datanglah beberapa pencuri yang akan menjarah tanaman lombok itu, tapi hal itu tak sampai terjadi karena dihadang sekaligus diusir oleh Hamzah. Walaupun akhirnya pakaiannya robek semua akibat terkena sabetan senjata pencuri. Meskipun robek pakaiannya tapi tubuh Hamzah tidak luka sedikitpun.
Di karenakan masalah itu belum bisa diatasi dengan tuntas oleh Hamzah, artinya belum bisa meringkus / mulumpuhkannya, maka pada suatu malam Kyai Sirojuddin menjaga sendiri, dan benar juga apa yang dikatakan Hamzah, tak lama kemudiaan bermunculan beberapa orang bersenjata tajam yang ingin menyerang Kyai Sirojuddin. Namun bagi Kyai Sirojuddin mudah juga mengalahkan mereka itu, hanya dengan mengambil segenggam debu yang ada dihadapannya saja lalu ditaburkan ke pencuri yang berjumlah tujuh itu, maka terkaparlah mereka ke tanah dengan nafas kembang kempis. Wajah tawanan pencuri itu tampak merah padam, agaknya baru kali ini mereka menemui lawan yang sangat tangguh, mereka berusaha bangkit dan berdiri. Namun tenaganya lumpuh, mereka hanya berdiam seribu bahasa, sepasang mata mereka penuh ketakutan menatap ke arah Kyai Sirojuddin. Melihat hal ini Kyai Sirojuddin merasa kasihan juga. Kemudian atas izin Alloh SWT kelumpuhan tujuh pencuri tersebut bisa disembuhkan oleh Kyai Sirojuddin. Sesudah itu mereka dibawa kelumbung untuk diberi hidangan makanan.
Sebenarnya semua santri ingin memukulnya sampai babak belur karena sangat marah melihat ulah mereka yang selalu menganggu sawah kyai, tapi berhubung dilarang oleh Kyai Sirojuddin dengan dawuhnya, “Ngger… jarno wis kapok”.
Maka mereka mengurungkan niatnya itu. Disamping itu, pencuri tersebut bahkan bersumpah dihadapan para sang kyai dan para santri, “aku sak anak turunku pitu ora bakal ngulangi maneh”. Benar hingga sesudah kejadian tersebut kawanan pencuri itu selamanya tak pernah mengulangi lagi sampai sekarang (Riwayat th ’96).

KYAI SIROJUDDIN PULANG KE RAHMATULLAH
Hari-hari nan ceria nan bahagia dengan curahan rahmat dan maghfiroh Alloh SWT kian terlewati satu persatu aleh Kyai Sirojuddin bersama keluarga serta para santri. Keceriaan itu akhirnya sirna tatkala Kyai Sirojuddin dipanggil oleh Alloh SWT.
Tak ada tangis yang meledak, hanya awan kedukaan begitu kelabu menyelimuti hari-hari itu. Perlahan-lahan air matapun menetes di bumi Jombangan seiring dengan datangnya para tamu dari berbagai penjuru yang ingin berta’ziah dan memberi penghormatan terakhir pada Kyai Sirojuddin.
Begitulah kisah perjuangan pendiri sejati Kyai Sirojuddin yang telah memulai segala sesuatu dari bawak, dari nol hingga mampu meletakkan sebuah tonggak sejarah pesantren sekaligus menciptakan nasab yang sekarang meneruskan estafet perjuangan beliau. Dan yang lebih tak ternilai lagi telah membuat karya besar, sebuah nama besar “pondok pesantren Miftahul Ulum” yang tiap hari ratusan santri yang mengais ilmu serta sejuta hikmah dan barokah didalamnya.

TAMAT/THE END
























BIOGRAFI KH. HASYIM SIROJUDDIN

Jombangan adalah sebuah desa yang tenang, tentram, aman, nyaman dan damai yang terletak disebelah timurnya kota pare + 1km. Jombangan memang letaknya sangat strategis, disamping panorama yang indah, juga dilalui sungai yang airnya tenang hampir tak beriak. Namun didalamnya seperti mengandung kekuatan yang sangat besar dan dahsyat, gemercik dan desah tumbuhan bak sebuah lagu nan indah yang selalu mengalun ditepinya.
Aliran sungai itu berasal dari air yang terletak di jombangan timur. Sungai itu sangat membawa manfaat yang banyak bagi penduduk sekitar dan para santri untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan dilokasi pondok pesantren sendiri telah dibagun sendang yang sangat dalam khusus digunakan untuk mandi, mencuci dan wudlu. Jombangan memang sosok pemandangan yang selalu menaburkan kesejukan dan keindahan disekitarnya.desa ini dihuni oleh tiga keluarga saja, salah satu diantaranya adalah keluarga Kyai Sirojuddin. Kyai Sirojuddin beserta keluarganya bertempat tinggal disebuah rumah kecil yang sederhana untuk berlindung dari terik matahari dan curahan hujan, beratapkan daun alang2 dan berdinding bambu.
Walaupun demikian hidupnya sangat rukun, tentram dan penuh bahagia. Karena kebahagiaan itu tak dapat diukur dengan harta benda, kedudukan, keberhasilan atau kesibukan yang sementara ini dijadikan pelarian oleh beberapa orang. Sebenarnya kebahagiaan ataupun kesuksesan adalah rahmat yang diberikan oleh Alloh kepada kita. Oleh sebab itu kita wajib mensyukurinya.

PUTRA SULUNG YANG RAJIN DAN PEMBERANI
Abu Amar, demikian nama kecil KH. Hasyim sirojuddin, lahir dan dibesarkan dalam lingkungan pesantren. Hidup dibawah bimbingan dan pengawasan orang2 alim. Agaknya inilah yang menyebabkan kepribadian Abu amar tumbuh sesuai dengan harapan orang tua dan familinya, yakni menjadi orang baik, berbudi luhur dan berbakti kepada orang tua. Abu Amar selalu memperlakukan orang tuanya sebagai guru. Apapun yang diperintahkan orang tuanya selalu ditaatinya, demikianpun bila sang ibu melarang, Abu Amar tak pernah membangkang. Karena menurutnya mematuhi ataupun menghormati ibu adalah kunci keberhasilan dalam mengarungi bahtera kehidupan ini. Dan memang benar apa keyakinan beliau, dengan kunci pengabdian inilah akhirya beliau berhasil dalam mencari ilmu, mengembangkan agama dan menjadi orang yang berguna bagi agama dan bangsa.
Konon, Abu Amar sangat disayang oleh ibunya, karena beliau anak pertama bagi ibunya, katakanlah anak sulung. Sebersit harapan itu mulai tampak ketika Abu Amar mulai menginjak remaja. Pemuda Abu Amar begitu lincah, rajin belajar dan tekun beribadah. Bila waktunya sholat 5waktu tiba, lekas ia begegas mempersiapkan diri berangkat ke mushola depan rumahnya. Inilah kepribadian luhur yang harus kita teladani.
Sebagai putra pengasuh pondok pesanten Abu Amar dituntut untuk membekali dirinya dengan berbagai disiplin ilmu agar kelak dapat meneruskan cita2 perjuangan ayah handanya. Seperti layaknya anak yang dibesarkan dilingkungan pesantren. Mula2 Abu Amar belajar mengaji Al-Qur’an kepada ayah handanya sendiri, kyai sirojuddin. Dalam mempelajari Al-Qur’an beliau sangat sangat cerdas, dan dalam waktu singkat bisa mengkhatamkanya. Setelah berhasil mengkhatamkan Al-Qur’an Abu Amar baru melangkah mempelajari beberapa cabang ilmu yang lain, seperti jurumiyah, imriti, fathul qorib dan fathul mu’in.
Cabang ilmu yang digemari Abu Amar adalah pelajaran nahwu shorof (gramatika arab), sebab dengan menguasai dan mendalami ilmu ini akan mempemudah mendalami ilmu yang lain. Disamping itu ilmu nahwu bagi kitab adalah sebagai bapaknya ilmu. Dan ilmu shorof sebagai ibunya. Maka wajarlah kalau setiap hari Abu Amar menghafalkan jurumiyah dan imriti sebait demi sebait sampai khatam diluar kepala. Setelah menghatamkan semua kitab semua kitab yang di kaji dan menghafal serta memahami ilmu nahwu dan ilmu shorof dengan lancar, maka Abu Amar punya keinginan untuk belajar di pesantren lain, beliau ingin punya pengalaman baru dalam belajar ilmu agama dipondok pesantren lain.

MENINGGALKAN KAMPUNG HALAMAN
Hidup mengembara adalah suatu perjalanan hidup yang selalu diimpikan oleh setiap orang, begitu juga Abu Amar. Karena hidup dengan mengembara manusia kan digembleng oleh pahit getirnya kehidupan. Dengan hidup mengembara manusia akan mendapat berbagai pengalaman yang berharga, karena pengalaman adalah guru yang terbaik. Mungkin sifat mengembara inilah, sifat luhur kyai Sirojuddin mewarisi putranya, yaitu Abu Amar. Karena kyai Sirojuddin pada masa mudanya memang sering mengembara kemana-mana mulai menjadi pengikut perjuangan pengeran diponegoro sampai singgah dikota kediri.
Betapa gembira hati abu amar ketika ayah ibunya mengizinkan untuk meninggalkan kampung halaman, meluluskan kata hati nya yang selama ini terpendam. Sahdan setelah mempersiapkan segala sesuatunya, maka berangkatlah Abu Amar ke pesantren lain dengan iringan do’a restu orang tuanya. Dengan sebongkah harapan beliau pergi ke arah utara menuju pada sebuah pondok pesantren di daerah tragal jombang. Tragal adalah sebuah pesantren yang agak besar waktu itu. Dalam tahap awal singgah di tragal ini Abu Amar tak kuat lama hanya 1tahun saja beliau lalui. Setelah di rasa cukup tinggal di tragal ini, kemudian ia teruskan pengembaraan ilmiyahnya dengan melanjutkan perjalanan ke Pondok Pesantren Jampes Gampeng Rejo Kediri. Sebuah pesantren yang terletak di sebelah utara kota kediri + 7km. Yang pada waktu itu pengasuhnya masih kyai Dahlan ayah dari kyai Ihsan sang pengarang kitab “Sirojut Tholibin”.
Menurut shohibul khikayat, sebenarnya jampes ini bukanlah nama asli desa itu, akan tetapi setelah berdiri pesantren disitu baru kemudian disebut jampes, yang konon berarti “Jam’iyah Pesantren”. Di pesantren ini Abu Amar bertemu KH. Muhajir dari bendo yang telah lama mondok di jampes. Kemudian setelah di rasa telah cukup untuk bekal da’wah, akhirnya Abu Amar di ajak pulang oleh KH Muhajir untuk mendirikan pesantren. Kemudian tanah yang di pilih adalah daerah Pakis dan belum lama pesantren di dirikan di pakis, KH Muhajir dan Abu Amar pindah ke Bendo, karena di Pakis di musuhi oleh masyarakat yang mayoritas beragama kristen. Kemudian dari pada selalu memusuhinya, maka lebih baik pindah ke Bendo. Di Bendo inilah akhirnya KH Muhajir beserta Abu Amar mendirikan pondok pesantren Bendo yang kian hari semakin pesat / besar. Begitu dengan Abu Amar yang beranjak dewasa, ia semakin bertambah tekun mengaji, seakan tak puas dengan ilmu yang telah banyak di kuasainya, seolah Abu Amar akan mengejar kemana saja ilmu itu bersembunyi, walaupun sampai Ke Negeri Jepang pun atau sampai ke ujung dunia pun akan di cari terus sampai ilmu itu di gapai semuanya. Pantang menyerah sedikit pun, tak mundur dalam bertempur, tak cemas karena panas, tak heran karena hujan, tak goyang karena gelombang, tak gentar karena halilintar, tak mintir karena petir, tak gopoh melawan musuh dan mendal dengan rayuan gombal. Demi meneruskan perjuangan Rosululloh SAW. Bagi Abu Amar seakan waktu 20 tahun akan ditempuh dengan jangka 10tahun/ 5tahun saja. Itulah prinsip luhur Abu Amar yang harus kita teladani.
Disamping itu Abu Amar juga mengadakan beberapa riyadloh mengolah jiwa atau dengan istilah jawa disebut dengan tirakat. Kebiasaan ini selalu dijalankan sejak beliau dalam menuntut ilmu sampai ia berkeluarga. Bahkan ia sampai menjadi kyai pemangku pesantren Jombangan. Di antara riadloh beliau adalah menghidupkan malam atau syahrul lail. Beliau tak mempunyai keinginan untuk tidur kecuali qoilullah atau pun waktu malam setelah jam 12malam itu pun hanya kalau tertidur saja dan relatif singkat. Waktu malam beliau habiskan untuk belajar , dzikir, dan mujahadah kepada Alloh serta menela’ah kitab2 yang telah di kajinya.
Selain itu Abu Amar juga rutin melakukan puasa senin kamis, karena dengan puasa senin kamis memang bisa menjernihkan dan menjadi penerang hati. Bahkan dengan hati yang terang semua ilmu yang di pelajari akan mudah di pahami dan di hafalkan. Waktu yang berharga di pesantren Bendo Abu Amar alami dengan banyak belajar dan tirakat, sehingga tak terasa lima tahun sudah ia laluinya.
Setelah cukup lama hari-harinya di habiskan mondok di Bendo. AbuAmar berkeinginan untuk pulang ke jombangan. Sebelum pulang Abu Amar berpamitan dulu kepada kyai KH.Muhajir terlebih dulu minta restu dari sang kyai. Dengan segudang ilmu dan kitab yang telah di kajinya. akhirnyaAbu Amar pulang menemui orang tuanya di Jombangan sekedar menghilangkan rasa kangen kepada Ibunya yang telah lama ia tinggalkan.

BERGURU KE BANGKALAN MADURA
Ketekunan dan cita-cita luhur untuk bisa menjadi orang yang bisa meneruskan perjuangan ayahnya dalam mengemban pesantren itu membuat Abu Amar ingin mengembara dari pesantren yang lebih berilmu tinggi dan lebih tua lagi.
Dan terpetiklah kabar itu ,bahwa di Madura terdapat pesantren yang cukup terkenal yaitu pesantren Al Kholiliyah Bangkalan Madura, dengan kyainya yang terkenal alim alamah “Kyai Kholil” namanya.
Al-kisah, akhirnya keinginan Abu Amar terlaksana, ia menyeberang meninggalkan pulau jawa. Sesampainya di Madura yang panas dan gersang itu menambah haus akan ilmu Kyai Kholil sang waliyulloh itu. Konon kyai kholil sangat alim hampir semua cabang ilmu beliau kuasai, baik ilmu fiqih, tasawuf, tafsir, mupun hadist.
Namun menjadi santri kepada waliyulloh seperti Kyai Kholil Bangkalan memang tidak semudah seperti yang di duga sebelumnya. Berbagai ujian lahir batin mesti di jalaninya, cobaan yang terkadang tidak masuk aqal harus di terima pula dengan tabah. Demikian pula dengan Abu Amar begitu masuk pondok pesantren ia di sambut oleh Kyai Kholil dengan acungan senjata yang sagat tajam, melihat acungan senjata itu abu amar langsung lari ke pondok. Menurut shohibul khikayat, kejadian tersebut bukan berarti Kyai Kholil ingin membunuhnya tetapi hal itu merupakan satu isyarat bahwa Abu Amar itu termasuk orang yang tajam hatinya dan kuat pendiriannya. Sehingga rintangan apapun akan di tebasnya.
Walaupun begitu Abu Amar masih tetap mondok di Bangkalan, karena keinginan yang membara itu menyebabkan cobaan yang aneh apapun beliau jalani dengan tabah. Bahkan akhirnya Abu Amar termasuk santri yang paling disayangi oleh Kyai Kholil. Konon, setiap putra Kyai Kholil di khitankan maka Abu Amar lah yang di suruh untuk merias putranya itu. Akan tetapi mondok di Bangkalan ini tak terlalu lama. Karena Abu Amar sudah punya banyak bekal ilmu yang di peroleh dari berbagai pesantren di Jawa. Maka di Bangkalan hanya memperdalam dan mengaji tabarukan (mencari berkah) pada Kyai Kholil saja. Kemudian setelah Abu Amar di Bangkalan 1tahun, ia pulang ke Jawa lagi menemui keluargnya.
Semenjak kepulangan Abu Amar itu rupanya ia tertarik untuk mondok di bendo ini, nampaknya beliau belum berhasrat untuk melepas masa lajangnya, padahal usia Abu Amar sudah melebihi pantas untuk berkeluarga. Karena Abu Amar sangat berhati-hati dalam memilih teman hidup, ia tidak terburu menjatuhkan pilihan. Karena keterburu-buruan akan menimbulkan kekecewaan betapapun kecil akan memedihkan hati. Memilih teman hidup harus dengan telinga bukan dengan mata. Pandanglah seseorang itu dengan hati, jangan memandang dengan kedua mata selama engkau menilai sesuatu dari luarnya saja, maka hanya penyesalan yang akan kau dapatkan. Maka jangan terpedaya oleh kata2 manis dan kecantikan wajah ataupun ketampanan seseorang, karena mendung yang tebal itu pada mulanya cerah dan bercahaya terang. Kecantikan atau ketampanan tidak kekal dan tak selamanya pula Kecantikan atau ketampanan seseorang menjadi cermin kepribadianya, akhlaq yang baik dan agamalah yang kekal selamanya. Untuk itu sebelum menjatuhkan pilihan teman hidup mintalah petunjuk Alloh SWT. Lewat sholat istikhoroh atau yang lainya agar tidak salah menjatuhkan pilihan, karena Allohlah yang lebih mengetahui segala-galanya.

MENGAKHIRI MASA LAJANGNYA.
Waktupun terus bergulir dari hari kehari bulan kebulan dan tahun ketahun tak terasa. Kesungguhan dalam menuntut ilmu telah membuat dirinya tinggi akan pengetahuan agamanya serta tua ilmunya. Selain itu kepribadianya telah mencerminkan sosok yang alim, figurnya menampakkan seorang kyai. Dari jumlah pesantren yang di singgahi saja ya’ni Tragal, Jampes, Pakis, Bendo, Bangkalan dan akhirnya Bendo lagi telah menunjukkan bahwa Abu Amar bukan hanya alim saja. Tetapi alim alamah. Dan KH Muhajir sendiri tentu mengetahui hal ini.
Tak begitu lama Abu Amar mondok di bendo ini, akhirnya KH Muhajir menjodohkan Abu Amar dengan putri sulungnya yang bernama Rohmah. Apa boleh dikata setiap manusia pasti mengalami hal ini, begitu juga dengan Abu Amar. Beliau tak kuasa menolak, apalagi yang meminta adalah KH Muhajir almamater temannya sekaligus gurunya sendiri.
Akhirnya hari bahagia nan penuh berkah itu tiba, akad nikah antara putra kyai putri kyai berlangsung juga dengan khitmad. Dan Abu Amar sang pengantin yang telah naik pelaminan dengan mempersunting dara ayu yang sholehah yang bernama Rohmah binti KH Muhajir sungguh pasangan yang ideal. Setelah mendapat do’a restu orang tua dan guru, cinta suci itu bersemi pula dan berbahagialah mereka.
Namun sayang, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, hanya 1tahun mereka lalui. Akhirnya kedua mempelai menyatakan Furkoh/cerai. Al-kisah , setelah Nyai Rohmah di ceraikan oleh Abu Amar, tak lama kemudian dipersunting oleh kyai Alyas dari trenggalek. Begitu juga Abu Amar mendapat istri lagi yaitu putrinya kyai Nur Aliman yang bernama Musri’atun anak kedua dari beliau.
Konon, kyai Nur Aliman adalah kyai yang telah merubah hutan rimba menjadi sebuah desa yang bernama Sumbersari (+ 2km dari desa Ringgin agung)

MENGARUNGI LEMBARAN BARU
Kini lembaran baru mulai di rintis oleh kyai Abu Amar bersama istrinya yang cantik bernama Musri’atun. Hari demi hari di laluinya dengan penuh kebahagiaan. Selang beberapa hari kemudian di Sumbersari, kyai Abu Amar pulang ke Jombangan membantu membina pesantren yang di asuh ayahnya, kyai Sirojuddon.
Dan dari perkawinan yang kedua ini kyai Abu Amar di karuniai 5 putra putri masing-masing yaitu:
1. KH Syamsuddin Hasyim
2. Nyai Hj Munifah ( Istri Kyai Faqih Sumbersari)
3. Kyai Luqman Mauludi Hasyim
4. Kyai Salim (Bayam Kandangan)
5. Nyai Dewi Juairiyah (Istri Kyai Toha Kebon Dalem Kandangan)

MENGGANTIKAN AYAHANDA
Hari demi hari mendung kedudukan itu perlahan-lahan sirna, dan kini kyai Abu Amar menggantikan tugas Almarhum Kyai Sirojuddin dengan sepenuhnya. Karena kyai Abu Amar adalah salah satu tumpuan Kyai Sirojuddin yang sangat di andalkan untuk menggantikanya. Di samping itu kyai Abu Amar termasuk generasi penerus pondok Jombangan yang alim dan khusu’, pribadinya agung dan berwibawa. Sepasang matanya yang bersinar menunjukkan betapa dalam ilmunya kesufianya terkenal dan tinggi nan indah, kepribadianya mencerminkan kesejukan dan kedamaian bagi umat sekelilingnya.
Dalam mengasuh Pondok Pesantren Jombangan ini, beliau selalu memajukanya baik dalam bidang pengajaran maupun kesejahteraan. Banyak kitab pegangan santri yang langsung beliau baca sendiri, di antaranya adalah kitab: Tafsir Jalalain setiap ba’da maghrib, kitab Fatkul Qorib dan Sanusi setiap ba’da subuh, ke tiga kitab tersebut memang dibuat wiridan oleh beliau. Selain itu adalah kitab Minhajul Qowim, Fathul Mu’in, Ibnu ‘Aqil, Sohih Bukhori dan pengajian Sorogan.

MENDIRIKAN MASJID JOMBANGAN
Mengingat santri beliau semakin tambah maka tak lama kemudian kyai Abu Amar telah mampu membangun sarana peribadatan sederhana yakni mengganti sebah mushola peninggalan kyai Sirojudin menjadi sebuah masjid besar
Dengan terwujudnya masjid inilah keberhasilan da’wah kyai Abu Amar semakin nyata, sehingga fungsi masjid pun kian berkembang pula bukan hanya sekedar tampat peribadatan, namun juga untuk sarana pendidikan tempat untuk memberikan mauidloh dan pengajian kitab kuning.
Setelah membangun masjid selesai pada tahun 1927 M. Kemudian kyai Abu Amar merehab dan membangun komplex2 untuk menampung para santri yang kian hari semakin tambah banyak. Komplex yang asal mulanya gedek dibangun menjadi tembok setengah dan gedek setengah. Di antaranya adalah komplex A, H, N dan di tambah tiga angkring di sebelah selatan masjid yang menghadap ke utara.

MENUNAIKAN IBADAH HAJI
Sekitar tahun 1932 kyai Abu Amar menunaikan ibadah haji dengan rombongan kapal laut. Dan rombongan itu berangkat dengan di iringi do’a “ Allohummaj’alhu hajjan mabruron wa sya’ian maskuron wa dhanban maghfuron wa tijarotan lan tabur “ Ya Alloh jadikanlah mereka haji yang mabrur, sa’i yang di terima, dosa yang di ampuni dan perdagangan yang tidak akan mengalami rugi selamanya.
Singkat cerita, setelah 3 bulan lamanya kyai Abu Amar menunaikan ibadah haji dengan khusu’, akhirnya beliau pulang haji dengan selamat tanpa halangan suatu apapun. Sebelum menginjakkan kakinya di halaman rumah, sejumlah keluarga, masyarakat, serta santri sudah siap menyongsong kedatangan beliau.
Sebagaimana lazimnya orang Indonesia setiap kembali dari tanah suci selalu menyandang gelar haji, karena di Madinah mereka mengganti nama jika merasa perlu. Demukian juga halnya dengan kyai Abu Amar, maka beliau di ganti namanya dengan KH. Hasyim dengan di tambah Sirojuddin di belakangnya mengikuti nama ayahnya. Sejak itu kyai Abu Amar lebih di kenal dengan panggilan KH Hasyim Sirojuddin. Beliau pulang dari tanah suci bukan hanya sekedar nama belakangnya saja yang di sandangnya. Akan tetapi sesuatu yang jauh lebih tinggi dari itu adalah haji mabrur yang beliau semaikan di jombangan.
Haji mabrur itu tercermin dalam amaliyah beliau setiap hari. Beliau nampak lebih khusu’ dalam beribadah juga lebih rajin dan bersemangat dalam mendidik para santrinya dan keluarganya jika di bandingkan dengan sebelum menunaikan ibadah haji. Itulah pertanda ibadah hajinya di terima oleh Alloh SWT, ya’ni haji mabrur. “Al hajjul mabrur laisa lahu jaza’un illal jannah” artinya : Haji mabrur itu tidak akan di balas kecuali syurga.



KH. FAQIH ASY’ARI
(Pendiri Pondok Pesantren “Darussalam” Sumbersari)

MENDIRIKAN MADRASAH
Seiring dengan waktu yang berputar dalam masa yang beredar, lambat laun pondok pesantren “Miftahul Ulum” jombangan semakin lama semakin ramai dan semakin banyak santri yang belajar ilmu agama di dalamnya. Murid2nya tidak hanya tidak hanya berasal dari daerah kediri dan sekitarnya saja, tapi ada yang berasal dari Jawa Tengah Dan Jawa Barat, bahkan banyak kaum pelajar yang berasal dari luar jawa, seperti Lampung dan lain sebagainya. Perkembangan semakin maju baik di bidang matrial maupun spiritual apalagi setelah kedatangan Kyai Faqih yang di ambil menantu oleh kyai Hasyim Sirojuddin. Kyai Faqih Adalah Putranya Kyai Asy’ari Tertek (Utara Masjid Tertek) yang telah mondok di Tebu Ireng Jombang yang diasuh oleh Kyai Hasyim Asy’ari selama 6 tahun. Setelah tamat langsung pindah ke pondok pesantren Lirboyo Kediri.kemudian pada tahun 1933 Kyai Faqih mulai menjadi pendidik di lirboyo dengan jumlah santri 40. Namun tak terasa oleh kyai Faqih yang tiap hari di gunakan untuk mengajar sehingga 9tahun sudah beliau lalui. Kemudian beliau merasa terpanggil untuk mengabdikan diri pada kampung halaman tercinta. Tepatnya pada hari kamis bulan jumadil akir tahun 1942M, beliau lantas meninggalkan pondok Lirboyo. Lima hari setelah kepulangan itu, beliau di ambil menantu oleh KH Hasyim Sirojuddin Pengsuh pondok pesantren jombangan dengan putrinya yang bernama Munifah, adik dari KH Syamsuddin.
Setelah beberapa hari Kyai Faqih resmi menjadi menantu KH Hasyim Sirojuddin, kyai faqih langsung mendapat kepercayaan mertua untuk membantu menangani pendidikan di pondok pesantren jombangan. Walau demikian beliau setiap kamis legi pergi ke Lirboyo untuk tetap khidmad pada kyai.
Dan pada hari senin legi, 18 syawal 1362 H / 18 Oktober 1942 M didirikan Madrasah Salafiyah “Miftahul Ulum” Jombangan oleh KH Hasyim Sirojuddin dengan di bantu sang menantu kyai Faqih sebagai kepala madrasah yang pertama.
Permulaan madrasah belum ada yang namanya Madrasah Ibtidaiyah / Tsanawiyah / Aliyah, yang ada Sifir Awal, Sifir Tsani, Sifir Tsalis yang bertempat di serambi masjid dan komplex G dengan siswa sebanyak 30 orang. Kemudian hari semakin tambah banyak, bahkan ada kelas satu sampai kelas lima.
Perkembangan madrasah baru empat tahun berjalan sejak berdirinya menjadi bubar lagi, karena ada agresi belanda kedua yaitu tahun 1946 – 1948. semua anak yang sekolah kebanyakan mengungsi ke desa lain. Kemudian setelah aman, semua murid masuk kembali, bahkan bertambah semakin banyak, maka di awali dengan pembangunan madrasah di sebelah utara masjid itu ada 10 pohon kelapa, lantas di tiup angin topan langsung tumbang semua sekaligus, karna tanah bekas tumbuhnya pohon kelapa itu di anggap cocok dan strategis, maka di bangunlah madrasah di tempat itu.
Tujuh tahun kemudian setelah dirasa perkembangan madrasah Jombangan sudah cukup baik, kyai Faqih menginginkan untuk mengembangkan ilmunaya ke desa lain. Sedangkan desa yang di pilih adalah Desa Sumbersari. Desa itu belum cukup ramai, karena baru di tempati dua rumah dan beberapa angkring serta mushola. Dan rumah itu adalah kediaman Kyai Nur Aliman Dan Putra Menantunya Kyai Iskandar. Konon pindahnya Kyai Faqih dan keluarganya pada tanggal 13 maret 1949 M.
Kedatangan Kyai Faqih ke Sumbersari ini dengan membawa santri dari jombangan sebanyak 15 orang. Konon, santri yang di bawa itu hanya satu kelas saja. Mereka itu adalah:

1. Murtaji
2. Khudlori
3. Sirojuddin
4. Wajidi
5. Hamim
6. Abdul Karim
7. Baidlwi
8. Adro’i 9. Abu Amar
10. Toha
11. Abdus Shomad
12. Rofi’i
13. Damamiri
14. Khusni
15. Kudri

Sekaligus dengan bekal santri inilah Kyai Faqih langsung membuka madrasah sebagai kelanjutan studi di jombangan. Para santri yang dari jombangan itu begitu masuk di Sumbersari langsung duduk di bangku Tsanawiyah, dengan klasifikasi 8 orang kelas I tsanaiyah dan 7 santri lagi kelas II Tsanaiyah. Karena di Jombangan pernah sifir awal sampai tsalis dan kelas I sampai tamat kelas VI, maka di sumbersari langsung menduduki tsanawiyah menurut kemampuan masing2.
Setelah madrasah dan pondok Jombangan di tinggalkan oleh Kyai Faqih pengganti selanjutnya yang menjadi kepala madrasah adalah bapak Islam dari surowono sampai tahun 1958 M.

IBU NYAI TERCINTA DI PANGGIL ALLOH

Pada saat haflah akirussanah atau pun penutupan akhir tahun madrasah Dok Tren Miftahul Ulum Jombangan yang sangat meriah dengan di hadiri tamu undangan, pengunjung dan beberapa santri. Di saat itulah di dalam rumah KH Hasyim Sirojuddin terasa sepi, sunyi yang ada hanya isak tangis yang tak terdengar dari luar. Sementara di luar sana acara haflah akhirussanah tetap berjalan lancar seperti tak ada sesuatu yang terjadi, meskipun di dalam rumah sibuk dengan bacaan yasin, tahlil dan merawat jenazah nyai Musri’atun itu, bahkan sampai memandikan serta mengkafani sampai tuntas.
Kemudian pengunjung sempat terperanjat tatkala melihat jenazah yang di bawa keluar untuk di semayamkan di masjid. Maka pada saat itulah para pengunjung baru mengetaui kalau di dalem KH.Hasyim Sirojuddin sendiri di landa musibah, yaitu wafatnya istrinya KH.Hasyim Sirojuddin. Yang bernama nyai Musri’atun. Wafatnya ibu nyai tercinta Musri’atun.yang waktunya bersamaan dengan penutupan akhir tahun madrasah ini, tepatnya pada jam 11 siang ari kamis pon, 13/14 Sa’ban 1370 H. “inna lillahi wainna ilaihi roji’un”. Bu nyai Musri’atun pulang ke rahmatullah dengan meninggalkan 5 anak,3 putra dan 2 putri yakni:
1) KH.SyamsuddinHasyim
2) Nyai Hj.Munifah
3) KH.Luqman Mauludi Hasyim
4) K.Salim
5) Dan Nyai Juwairiyah.
Jenazah di makamkan di belakang masjid jombangan,tepatnya di sebelah barat makam K.Sirojuddin .tentu saja kedukaan daan kesunyian pun terasa menghapus keceriaan keluarga KH.Hasyim Sirojuddin. Namun tak lama kemudian kesepian itu perlahan lahan mulai hilang, apalagi setelah beliau mempersunting lagi putri dari Desa Blembem Badas Yang Bernama Siti Aminah. Namun perkawinan yang kedua ini beliau tidak di karuniai anak sama sekali .walapun begitu, Siti Aminah ini selalu mendampingi perjuangan KH.Hasyim Sirojuddin sampai wafatnya
Kemudian setelah KH Hasyim wafat, Nyai Siti Aminah pulang lagi ke badas .alkisah, setelah wafatnya KH Hasyim, selang beberapa hari Siti Aminah juga menyusulnya pulang ke rahmatullah pada bulan Ruwah/Sya’ban tahun 1984. Jenazah di makamkan di pemakaman keluarga Bani K.Sirojuddin Jombangan sebelah barat makam K Sirojuddin

KH HASYIM SIROJUDDIN PULANG KE RAHMATULLAH.
Seiring dengan bertambahnya usia yang semakin lanjut ,kesehatan KH Hasyim semakin buruk dari hari ke hari,bahkan sampai lemah tampaknya.Di samping usia beliau memang begitu lanjut,akan tetapi yang cukup menyedihkan kesehatan KH Hasyim mulai kenurun drastis,sehingga saraf sebelah kanan beliau tak berfungsi,sehingga mengakibatkan kelumpuhan dan tak bisa bicara atau (bisu).
Namun walaupun dalam keadaan sakit seperti itu, konon KH Hasyim tak pernah meninggalkan sholat lima waktu,walaupun dengan di bimbing oleh keluarga ataupun santri,begitu pula dengan makan dan minumnya.
Sebenarnya sakit beliau ini cukup lama akan tetapi berkat kesabaran KH Hasyim yang mengagumkan, hari-hari sakit beliau yang panjang di jalani dengan tabah.Bahkan setiap hari masih sempat dzikir dengan membawa tasbih.walaupun dengan kondisi beliau yang bisu dan lumpuh itu.Memang tanda-tanda orang yang khusnul khotimah seperti beliau sangat mengagumkan.
Lambat laun kesehatan beliau semakin kritis saja,apalagi saat-saat terakhir beliau ,dalam keadaan yang tak dapat bergerak maupun berbicara sedikitpun mendekati koma.Tapi ada satu hal yang sangat mengagumkan dan mengejutkan keluarga dan para santri tatkala kondisi KH Hasyim yang mendekati koma seperti itu,beliau di beri kekuasaan oleh allah SWT,bisa mengucapkan lafadz “LAA ILAAHA ILLALLOH” sebanyak banyaknya dengan lancar dan keras. Sehingga para keluarga dan para santri sangat terharu melihatnya.
Padahal lisanya bisu dan tubuhnya tak dapat bergerak sedikitpun, mungkin dari sekian banyak manusia di bumi ini termasuk beliau pula yang di beri khusnul khotimah yang mengagumkan seperti itu.Betapapun agung nama kebesaran Allah yang di ucapkan oleh seorang ulama’ besar menjelang wafatnya seakan akan sendi-sendi organ tubuhnya menjadi luluh tak berdaya olehnya,itulah kelebihan KH Hasyim Sirojuddin sang pendiri masjid serta madrasah dan penerus pondok pesantren jombangan menjelang wafatnya.
Malam itu seluruh keluarga berkumpul untuk menunggu beliau yang keadaanya semakin kritis,Begitu pula para santri tak henti hentinya melantunkan ayat suci Al-qur’an, surat yasin, dan do’a untuk keselamatan beliau. Akan tetapi ajal yang telah di takdirkan tak bisa di tunda dan dimajukan oleh siapa pun kecuali allah SWT. Firman Alah “faidzaa jaa a ajaluhum laa yasta’ khhiruuna saa’atan walaa yastaq dimuun”(S. AL A’raaf 34) yang artinya “Maka apabila telah datang ajalnya mereka tidak dapat mengundurkan barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukanya”
Begitu pula dengan KH Hasyim Sirojuddin, pada jam 9 malam hari senen legi tanggal 4 selo (Dzul Qo’dah) 1318 H yang bertepatan dengan tanggal 30 juli 1959 M. Rupanya Alloh telah menggariskan untuk memanggil KH Hasyim pada hari itu. Sehingga di malam yang sejuk itu,KH Hasyim Sirojuddin telah kembali kehadirat Alloh SWT.dengan khusnul khotimah “INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROOJI’UUN”.
Malam itu sunyi bagai tiada kehidupan lagi.ada bulan merah diatas sana mennggantung megah di langit biru bertaburan bintang bintang, sementara di luar rumah,angin berkelahi sunyi. Nyanyian satwa malam pun tiada terdengar lagi. Ketenangan malam itu mengiringi kepergian jiwa beliau ke alam cerah dan lebih damai. ”YAA AYYATUHAN NAFSUL MUTHMA’INNAH IRJI’II ILAA ROBBIKI ROODLIYATAM MARDLIYYAH FADKHULII FII ‘IBAADII WADKHULII JANNATII”
Artinya : Hai jiwa yang tenang, kembalilah pada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi di Ridloi Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba Ku, dan masuklah ke dalam surgaKu” [S.Al fajr ayat 27-30]
Mendung kedukaan pun segera menggumpal, gerimis tangis pun juga mambasah tak tertahankan. Kesunyian yang kian mendalam kian terasa, karena kepergian KH.Hasyim Sirojuddin untuk selama-lamanya. Namun beberapa menit kemudian keheningan itu nampak sirna,karena para tamu yang melayat mulai berdatangan dari beberapa penjuru.

Entah bagaimana berita kemangkatan beliau cepat tersebar, sehingga masyarakat yang berta’ziah semakin membludak saja. Bahkan saking banyaknya, konon saat jenazah di semayamkan di masjid untuk disholati dengan berjama’ah mesti di lakukan berulang-ulang, karena kapasitas masjid yang tidak mencukupi.

Kemudian setelah di sholati, jenazah di bawa ke dhalem lagi guna memberikan kesempatan keluarga untuk menghaturkan penghormatan terakhir pada KH.Hasyim Sirojuddin. Tak lama kemudian, pemakaman baru di laksanakan kira-kira jam 1[satu] siang/13.00 WIB. Di pemakaman keluarga Bani K. Sirojuddin Jombangan Sebelah Utara Ayah Nya, K.Sirojuddin.

Beliau telah pergi meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Menggoreskan semua kenangan, meninggalkan sebongkah jasa untuk kita. Beliau menuju ke alam damai & abadi. Semoga Alloh SWT. menerima amal baiknya serta mengampuni dosa-dosanya dan menempatkannya di ”JANNATUL FIRDAUS”. dan semoga kita sebagai santri di beri kekuatan untuk meneruskan jejak perjuangan beliau menuju kebesaranNya. Amiin....amin........amiin........al faatihah...

Sambutan Mustakhiq Kls III Al

K. Syaikhoni
( Pengasuh PP. Miftahul ulum )

السلام عليكم ورحمة الله وبر كاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسولله محمد ابن عبدالله وعلى اله وصحبه ومن واله اما بعد : فيا ايها الطلبه حصوصا المتخرجين من المدرسة العاليه, اعلموا ان استذكم فرح فرحا شديدا على حصور علومكم وتمام دروسكم بالنجاح والسلامه, فلذالك اوصبكم بكلمات:
 عليكم بتقوالله حيثما كنت
 عليكم بتعظيم اساتذتكم
 واعلموا علومكم ماستطعتم
 وانشروا علومكم بقدرا للاستطاعة فان خيرالناس انفعهم للناس
 بروا والديكم, ولاتاءذوهما, فان دعاءهما مستجاب.
والله المستعان على ما تصفون والحمدلله رب العالمين
والسلام عليكم ورحمة الله وبر كاته
خادمكم
شيخان ابن امام شعران

Sambutan Masyayikh
KH. Habibulloh
( Pengasuh PP. Singgahan)


السلام عليكم ورحمة الله وبر كاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسولله محمد ابن عبدالله وعلى اله وصحبه ومن واله اما بعد : فيا ايها الطلبه حصوصا المتخرجين من المدرسة العاليه, اعلموا ان استذكم فرح فرحا شديدا على حصور علومكم وتمام دروسكم بالنجاح والسلامه, فلذالك اوصبكم بكلمات:

Ingatlah kita hidup sebagai hamba Alloh, maka ingatlah dengan kata “AOBI”
Yang Mempunyai Arti Yang Sangat Berarti
A : Apes
O : Olo
B : Bodoh
I : Ino
Apabila ke empat ini sudah merasuk di dalam diri maka rasa pengabdian kepada Alloh akan semakin bagus.
والسلام عليكم ورحمة الله وبر كاته

Jombangan, Agustus 2007
Masyayikh

KH. Habibulloh
Singgahan Pare Kediri


Sambutan Masyayikh
K. Tanwirul Janan
( Pengasuh PP. Miftahul Ulum Jombangan)


السلام عليكم ورحمة الله وبر كاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسولله محمد ابن عبدالله وعلى اله وصحبه ومن واله اما بعد : فيا ايها الطلبه حصوصا المتخرجين من المدرسة العاليه, اعلموا ان استذكم فرح فرحا شديدا على حصور علومكم وتمام دروسكم بالنجاح والسلامه, فلذالك اوصبكم بكلمات:
 محسبة النفسى
 محسبة الوقتى
والسلام عليكم ورحمة الله وبر كاته
اكوس تنوير الجنان” معهد مفتاح العلوم”
Sambutan Masyayikh
KH. Muhsin Isman
( Pengasuh PP. Sirojul Ulum Semanding Pare Kediri )

السلام عليكم ورحمة الله وبر كاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسولله محمد ابن عبدالله وعلى اله وصحبه ومن واله اما بعد : فيا ايها الطلبه حصوصا المتخرجين من المدرسة العاليه, اعلموا ان استذكم فرح فرحا شديدا على حصور علومكم وتمام دروسكم بالنجاح والسلامه, فلذالك اوصبكم بكلمات:
 استفتى قلبك
 اذالفتى حسب اعتقده رفع ٭ وكل من لم يعتقد لم ينتفع
والسلام عليكم ورحمة الله وبر كاته
خادمكم
الشح محسن عثمان الحافظ


Sholehuddin Ahmad Bin Husnan
Kediri 06 Desember 1984
Alamat : SB Kulon Badas Pare Kediri Rt 1 Rw XI Kode Pos 64221
Route : Dari segala jurusan, turun simpang empat dabas. Naik becak / ojek ke selatan, turun pos2 “ringin kembar” masuk ke timur + 50 M.


Khozinatul Asror Bin Bukhori Muslim
Tulungagung 01 Juny 3891
Alamat : Rowoubeng Tanen Rejotangan Tulung Agung Jatim Indonesia
Route : Dari arah mana saja turun terminal tulung agung. Kemudian cari Bus yang arah rejotangan. Suruh ama Condecturnya turunin di kecamatan Rejotangan / stasiond . setelah itu lo bisa ngojek kealamat diatas. Atau lo bisa saja nelpon di nomer HP gue (085664425200)(081 333 602 347)

Aminuddin Asyairozi Ibhu Haj Syaifuddin saerozi
Kediri 27 Shofar 1403 H
Alamat : Pulosari Pare Kediri
Route : Barate Pondok + 300 M, Setelah Itu Tanya Namaku Pasti Ketemu.


Abdul Gofur
Kediri 27 Juli 1982
Alamat : Sumber Soko Tunglur Pare Kediri
Route : Perempatan sumber soko ke kilen lalu ke ngidel dan tept seelatan kali barat masjid langsung jocja saja, permisi dan senyum dulu baru Tanya.


Irfan Misbahur Rohman
Kediri 05 Februari 1985
Alamat : Semanding Tertek Pare Kediri
Route : Dari pondok jombangan ke timur kemudian ada perempatan keutara notok geduk lalu ketimur + 500 M, kemudian Tanya namaku, pasti ketemu. Biasa artis he.he………he…..???


M. Yusuf Isma’il
Kediri 16 Agustus 1986
Alamat : Jl Masjid Mamba’ul Ulum Rt 2 Rw 13 Sumbe Soko Tunglur Pare Kediri.
Route : Perempatan sumber soko ke kilen lalu ke ngidel dan tept seelatan kali barat masjid langsung jocja saja, permisi dan senyum dulu baru Tanya.

Zainal Ma’arif Bin Fatkhur Rohman
KEDIRI 25 Juni 1983
Alamat : Mipitan Ploso Lor Plosoklaten Kediri
No Telp : (0354) 7006981
No HP : 081332133214
Status : Duda
Route : Perempatan gedang sewu notok duuuck……….?? Ngebelo tak jupok. Beres………… ??

Safiul Anam Bin Mualif
Kediri 25 Juli 1983
Alamat : Jln Masjid Bunut 09/18 Bringin Pare
Jatim 64224
Route : Terminal Jombang Jurusan pare / terminal pare jurusan jombang, turun sawo-sawo jalan masjid masuk ketimur + 300M. Tanya nama di atas.


Khoirur Rozi
Malang : 10 Juli 1976
Alamat : Jl Raya Rt 2 Rw 2 Sepanjang Gondang Legi Malang.
Route : Dari luar kota, langsung malang (gadang) cari jurusan gondang legi turun pasar gondang legi, kemudian cari jurusan sepanjang turun asbes / Rt 06. setelah itu Tanya namaku.
Ingat kalau Tanya jangan pakai nama ROZI cukup pakai nama KHOIRUL okey, Pasti banyak yang tau.


Mr Sholikhin / Soliq
Kediri 18 Agustus 1984
Alamat : Bunut Bringinpare Kediri
Route : Dari mana saja, lewat apa saja, naik apa saja…..yang penting nyampek looooo, so…. Ngomong turun dikota sawo2 turun dijalan masjid, terus Tanya dech..nama ax ma penjual sawo, pasti tau. So……ketemu dech ma ax.


Zainur Rohman. S
Kediri 26-08-1984
Alamat : Tunge Wates Kediri
Route : Dari pare langsung cari lend jurusan wates, turun di SD tunge III, trus ke arah selatan + 100m. kanan jalan. Atau langsung tanya namaku, dah pada tau kok.
Wali : Abdul Wahib
Pes/kes : ODJO RUMONGSO gedhe lek wes dhuwe djabatan/pangkat.


Celoteh II
Beningnya Hati
(menjadikan hidup tentram, nyaman dan lapang)

Betapa indah sekiranya kita memiliki hati yang tertata, terpelihara dan terawatt dengan sebaik-baiknya. Pemiliknya akan merasa tenang, lapang, tenteram, sejuk, dalam meni’mati indahnya hidup didunia ini.
Semua ini akan tercermin dalam setiap gerak-gerik, perilaku tutur kata, sunggingan senyum, tatapan mata, riak air muka, bahkan diamnya sekalipun.
Orang yang hatinya tertata dengan baik takan pernah sedikitpun merasa gelisah, bermuram durja atau gundah gulana. Kemanapun pergi dan dimanapun berada, ia senantiasa mampu mengendalikan hatinya. Dirinya senantiasa selalu berada dalam kondisidamai dan mendamaikan, tenang dan menenangkan, tenteram dam menenteramkan. Hatinya bagai embun yang menggelyut dideunan sipagi hari, jernih bersinar, sejuk dan menyegarkan.hatinya terhampat bukan dibenda-benda yang fana. Melainkan selalu ingat dan merindukan Dhat yang maha memberi ketentraman ya’ni Alloh Azzawajalla.

Al faqir Al Haqir Al Mudhnib
Illa Rohmatulloh


GURATAN QOLBU
(By Lautan sawo Syafi’ul anam bunut)

“Sobat rendahkanlah dirimu, niscaya Alloh akan meninggikan derajatmu. Dan jangan sekali merasa yang paling tinggi, niscaya Alloh akan merendahkan derajatmu.”
اعرف الناس اعرفهم بنقصه
“orang yang paling sempurna yaitu orang yang mengerti kekurangannya”

JOMBANGAN
Engkaulah madrasah yang paling utama
Cahayamu terpancar sekian lama
Tak padam walau topan melanda
Tak roboh karena serangan menimpa.

Hanya engkaulah madrasahku yang tercinta
Trtanam terbina tokoh2 agama
Dari muda dewasa samapai tua
Demi tegaknay bangsa dan agama

Cahayamu kian memancar
Pemberi petujuk kejalan yang benar
Pembela antara hak dan munkar
Penbimbing yang lemah dan yang kasar

Bunga wangi terlihat indah dan serasi
Berjuang berkorban membawa misi yang suci
Mengemban amanat ilahi robby
Hingga sukses sampai akhir hayat nanti.

By Lautan sawo
Syafi’ul anam bunut
PERPISAHAN
Sobat………
Hari ini matahari menatap kamu
Seolah dia tak merasa malu
Bertahun-tahun kita bertemu dan bersatu
Tapi…. Detik ini semua meninggalan aku

Hari ini kita berpisah
Demi agama aku ihlas
Tuk meninggalkan teman sekelas
Betapapun hati berenang resah

Meskipun betapa sangat sedih hatiku
Bak sebutir nasi tercecer di tendang sapu
Tapi apa boleh dikata
Ini memang takdir yang kuasa
Sobat…………….
Sekarang kita sudah berpisah
Ingat jangan lupa misi madrasah
Walaupun hati seakan matitapi inilah ujian diri.

Putra kls III
By Lautan sawo
Syafi’ul anam bunut

٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭

GURATAN QOLBU
Kawan2 sebelum cita2 digapai simak dulu pesan2 berikut ini.

Wahai kawan2 sekasih seperjungan selalu terimalah semua kenyataan hiidup ini dengan hati lapang. Hadapi semua taqdir / ujian yang telah hadir pada kita, dengan penuh kesabaran dan pujian agar kita selalu tampak tenang. Meskipun badai bertubi-tubi menghantam, sebenarnya tiada sesuatu yang amat berharga, kecuali ridlo dan do’a.
Jadikanlah taqwa sebagai pegangan dan selalu bercermin pada nabi dalam mengerjakan amal.
Sobat………………
Permudahlah hidupmu dengan selalumenuntut ilmu, dalamilah agamamu sebagai petunjuk jalanmu, sucikan hati, nafsu dan fikiranmu sebagai ungkapan rasa cintamu kepada Alloh SWT dan Muhammad nabimu.

Kesan-kesan
Aku bangga dan saying banget ma temen2 kls III Al, bagaimana aku tidak rindu kalau mereka semua tuh sangat suka aekali bercanda / begurau. Dan terlebih-lebih yang selalu membuatku heran, meskipun kami semua beda karakter dan kepribadian, tetapi kami selalu dapat saling menghargai, sehingga selalu ingin membuat kami bersama.

Kawan2 sebenarnya kata2 sahabat sejati, saudara, & kawan tidaklah cukup hanya memori yang mengungkapkan. Dan kalau toh itu bener coba buktikan.
Wahai sahabatku, aku sengguh tak sanggup untuk ungkapkan kesedihan hatiku. Bagiku kalian semua adalah bagian hidupku. Sungguh tanpa kalian sebenarnya aku tak sanggup dan tak mampu. Tapi apa dikata, memang beginilah taqdir yang kuasa.
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan dan aku hanya bias menangis dan berdo’a mudah-mudahan kalian semua selalu bahagia, dan semoga kita selalu sehati dan bersama, sampai besok disyurga.
By cah kulon mesjid
A. gofur
٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭


GARESAN PENA
Temen2………….sekali2 janganlah kamu mencari perkara (kesalahan). Sesungguhnya dibalik perkara tersebut, masih banyak perkara (timbulnya dari kesalahan yang kita perbuat) yang lain, yang tidak kita sangka2 sebelumnya. Yang menjadikan kita menyesal akhirnya. Kan ada istilah “sujune” itu lebih baik dari pada “jatuo”

NB : Ech………buat some1 ax barang kali besok2 baca goresan ax, ax sangat menyesal ‘n Iam sorry pleace…….pleace…..sekali lagi pleace… …….buanget
.

Bukan hanya disini tok……!!!
Kawanku………..???
Bukan disini akhir dari cerita kita. Masih banyak padi yang sudah menguning yang butuh tebasan dari golok kita.
Bukan disini teman kita bersuka, bercanda ria
Insyalloh moga2 kita juga di pertemukan di syurga amin……….
Bukan hanya disini saja kita bertukar argument, masih banyak daerah2 terpencil yang kadang2 kekurangan cahaya.

Kawan…………..???
Tabir yang menghalang2i sudah terbuka, nich saatnya kita berkumandang asma Alloh kesegala pelosok kota maupun desa. Kepada orang kaya maupun ra’yat jelat / yang mlarat, tua maupun muda dlsb.
Selamat berjuang kawan ax……!!!!

By Giant Al-Qodiry

٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭

Pesan
Teman2ku yang baik……
Tak kusangka waktu begitu cepat berlalu, memang benar pagi tak selaamanya pagi. Pertemuan tak selamanya berkaitan, tentunya pasti adanya perpisahan. Jadi disini gue berpesan : jangan lupakan temenmu yang tampan ini. Dan ingatlah teman2 hidup hanya sekali dan matipun hanya sekali. Namun dalam menuntut ilmu tak ada kata sekali, dan ilmu itu tidak mudahdidapat tapi mudah hilangnya, jadi dimanapun, kpanpun kita dituntut untuk menuntut ilmu.
Janganlah merasa puas setelah selesai studymu dijombangan, lanjutkan ke madrasah dimana yang kamu inginkandan ingatlahilmu adalah tongkat dimana kita langkahkan kaki dimuka bumi ini.
Eeeeh…..da cerita nich:
Kesanku yang paling tidak bias aku lupakan adalh pada waktu gue berangkat kesekolah.
Tepatnya jam tuju gue kesekolah bersama temen2 naik sepeda. Dan mengayunkan sepedanya dengan perlahan2, eeeh….. pas di tengah jalan gerimis, hati saya bertany2………..kok cuaca nya cerah begini kok gerimis ya?apakah mahluk halus yang melahirkanya…..
Eeeeh……………. Eeeeh
Tternyata ngak taunya kencingnya hewan yang di angkut mobil. Hi…hi…hi… layak gerimis tapi kok bahunya pesing. Untung semua temen2ku tidak kena air gerimis itu………..
Emang enak kena bau……….ha.ha.ha.?

By cah kidol mesjid
Ucup Is

٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭

Rek…………..?
opo – opo seng tak tulis neng kene mung sekedar guyonan. Ojo mbok tanggepi serius, iki mek minongko andeng2, dadi nek enek seng kurang enak di woco yos sepurane seng uakeh……okey.
Asmoo kompletku “ amninuddin Asy-syaeroziy ibnul haj syaifuddin saerozi, tapi biasanya orang2 memanggilku denngan nama “din” za walaupun hanya terdiri dari tiga huruf tapi sangat popouler lo, tak hanya di desa, di kota2 besar bahkan di luar negri pun orang2 ssering kali mendenngar dan memanggil-manggil namaku, apalagi kalau jalanan sedang macet atau ada orang menyebrang jalan sembarangan, pasti dech………..! merka memanggil2 namaku, walaupun aku tak ada di situ…..ah! jadi capek dech……………..!
Aku lahir pada tanggal 27 sofar 1403 H. di sebuah pulau yang sanga kecil yang luasnya kira2 hanya 500m persegi yang terletak di antar di antara dua benua dan dua samudra dan secara geografis terletak garis bujur 112.22 dan garis lintang 7.78 Ls. Aku di lahirkan , di besarkan , dan hingga kini aku masih tinggal disini, di pulau yang oleh nenek moyangku di beri nama “pulau sari”
Ooooya…….. jika sewaktu-waktu kalian inggin singgah di gubukku , mudah saja . kalau kalian dari juanda / tanjuung perak cari taXi lalu cari alamat ini : jl penanggungan rt 02 rw 01 pulau sari pare kediri , atau lebih mudahnya arah jam 12 + 100m dari pondok jombangan so pasti dech! Kalian ketemu ama aku, tapi bila belum keetemu juga bacalah surat Al Fatihah 1X kemudian kosongkan fikiran danambil nafas dalam2 lalu tahan nafas dan tekan nafas sekuat-kuatnya sambil memanggil namaku 3X di dalam hati besertaan dengan itu hentakkan kaki ke tanah sebanyak tiga kali ulangi itu berkali-kali sampai berhasil !
Di jamin kalian akan pingsan karena kehabisan nafas atau Setidaknya kakimu akan benggkak2.!! Ha.ha…..ha……
Iki guyon rek! Ojo mbok lebokne ati.

Pesen :
Kalau kita tak sanggup menjadi mutiara yang sangat indah, mahal, dan diburu banyak orang,yang disemaikan dimahkota para raja / cincin seorang permaisuri. Biarlah kita menjadi batu jelaga yang ada dalam pensil, tapi jadilah yang terbaik digunakan untuk membuat sketsa seorang pelukis / coretan rumus fisika seorang jenius / karangan kitab2 fiqih seorang muali, dan jika engkau tak menjadi batu jelaga jadilah saja batu keriki, tapi yang terbaik, yang mengokohkan berdirinya sebuah masjid atau yang menhantarkan orang menuju ke mata2 air.
Tak semua orang menjadi nahkoda, tentu ada awak kapalnya. Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya kita. Yang terpenting bagi kita adalah memberikan manfaat bagisesama dan berbuat paripurna dalam setiap peran yang harus kita perankan.
By cah Pul@u S@r!
A. Udien
Bersambung ke hal-

٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭

KESAN – KESAN
Pancen lek disawang songko dhohire, miftahul ulum yo mong koyo ngono. Tapi ngak sak itik santrising wes metu songko kono trus dadi (di wongne ono masyarakat, di ridloniseng gawe jagat)mugo2 aku klebu ngono kuwi.
Pesan :
Sak jane pantese aku di wehi pesen, ora kon aweh pesen. Dadi…….aku pesen marang awakku dewe wahe. Dene ono wong liyo melu yo monggo kerso.
Peringatan……….!!!
Bagi kita2 yang mengaku punya tuhan, ingatlah………….. satu ayat dari sekian banyak ayat yang ada dalam Al-Qur’an:
قل لأملك لنفسى ضرا ولانفعاالا ماشاء الله " لكل امة اجل" اذا جاء اجلهم فلا يستاءخرون ساعة ولايستقدمون (يو نس 49(

Eeh……. Sudah ya….sampai disini saja goresan pena aku. Terima kasih sudah mau baca memoriku, semoga Alloh melimpahkan rohmatnya pada kita selalu. Amien 3X ya Robbal Alamin.
By Sholehuddi
Ahmad Bin Husnan

PESAN :

“kita tidak akan mencapai derajat yang tinggi, bila kita tidak mau menghargai orang lain.”

By s@ntrY ErrOr
TulungAgung C!ty
٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭

PESAN & KESAN
“Odjo Rumongso Gedhe Lek Wes Dhuwe Djabatan/Pangkat.”

By LeX Men
Cah W@tes Kdr

PUISI
KARENA CINTA

Terima kasih cinta…….
Kau bangkitkan semangat dalam hidup-ku
Hidup dari kecil-ku hingga sekarang dewasa-ku
Kau terangi dalam setiap langkah-ku
Langkah untuk mencapai tingkat klimaks-ku

Tetapi cinta……..
Jangan kau membuat hati ini menderita
Menderita karena salah dalam melangkah
Menjauh dari orang yang ku cintai
Mencintai kepada hati yang sehati

Aku hanya bisa berharap cinta……
Semoga dia selalu bersamaku
Bersama dalam hatiku
Bersama dalam jiwaku
Tuk selamanya


AKHIRAN
Yang
MENGAKHIRI PENGAKHRAN

Ada gemuruh di dalam hati-Ku yang telah luruh
Membuat rentuh tubuh lusuh-Ku yang rapuh
Saat suara doa-doa tak lagi diterima
Satu tiupan buang seluruh kehidupan

Tak ada lagi jalan dan tempat perlindungan
Walau berlari tak kan bisa bersembunyi
Satu akhiran yang mengakhiri pengakhiran
Hanya tuhan yang tahu rahasia kejadian

Saat ampunan tak lagi diturunkan
Saat putaran melebihi kecepatan
Panik tak lagi menjadi pemandangan unik
Suara sengkala yang baru bicara


Ant@r@ k@u & @ku

Engkau tahu betapa-ku mencintaimu
kau terangkan kan ku dari mimpi buruku
Kau mengerti betapa engkau ku kagumi
Tapi engkau coba mengingkari

Hati ku hancur
Saat ku melihat engkau bersamanya
Namun ku coba untuk tegar
Dalam menghadapi ini semua

Sudah cukup engkau menyakiti ku
Kini hanya sebagai bingkisan qalbu
Terima kasih atas semua cintamu
Kan ku kenang dalam hati selalu

SAMPAI KU MENUTUP M@T@

Bagai embun dipagi buta
Menebarkan bau basah
Inikah saat ku pergi
Tuk menjauh dari orang yang ku sayangi

Tuhan, aku mencinta dia
Berikan lah aku hidup
Tak kan ku sakiti dia
Hukum aku bila terjadi

Aku tak mudah mencintai
Aku tak mudah mengaku ku cinta
Aku tak mudah mengatakan aku jatuh cinta
Hidup-ku hanya untuk mencintai dia
Hati-ku hanya untuk bersamanya
Cintaku sampai ku menutu mata

HAKIKAT HIDUP

Semua Manusia Yang Terlahir

Dibumi Ini Telah Diberi Benih

Dan Kita Harus Merawat

Serta Harus Menjaganya dengan Baik

Karena Benih Itu Adalah Iman

٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭٭
Didalam mu aku tinggal
Dan didalam mu aku belajar
Pernah aku teringat di suatu malam
Dan disaat itu rembulan di atas langit jelas memancar
Mmenerangi bumi dengan cahayanya yang lembut
Ingatku seolah engkau adalah rembulan di hatiku di kegelapan malam
Seolah engkau adalah matahari bagi seluruh alam
Wahai pondok ku
Engkau bangun wujudmu
Demi tumbuhnya pendidikan anak-anak di sisimu
Susahmu mencari orang yang mau membantu
Membuatmu sendiri berdiri di tengah kemewahan rumah –rumahorang lain seraya berharap pada
Bantuan ? Ya...pada bantuan
Wahai pondok ku , tak apalah
Dan wahai pondok ku janganlah engkau sedih
Haruslah engkau tahu wahai pondok ku
Kenikmatan tidak lah akan tetap abadi
Begitupun kesusahan, tidaklah akan kekal
Pergilah dan pergilah……
Karena waktu akan terus berlalu
Janganlah engkau menjadi bagian dari orang-orang thais yang tak punyaarah tujuan
Sedang hiruk pikuknya jaman memekakan telingamu hingga menjadi tuli
Pondok ku……..
Engkaulah cahaya masa depan. Aku tunggu….Aku tunggu kemajuanmu.
Selamat jalan wahai engkau yang telah pergi
Selamat datang wahai engkau yang telah datang.

PERJALANAN & ARTI HIDUP

 Sebuah perjalanan yang tiada henti
 Untuk menghadapi rintangan dunyawi
 Demi mencari titik keberhasilan diri
 Dan memperoleh kenikmeten surgawi
 Tiada lain bahwa itulah arti perjalanan hidup ini
 Hidup adalah sebuah perjuangan
 Perjuangan laksaqna bumi yang terus berputar
 Dan keberanian adalah mataharinya
 Indahnya kehidupan dunia
 Ibarat benih yang tumbuh dan merekah
 Kemudian hancur dan kering
 Tetapi janganlah pernah menyerah
 Karena itulah tempat dan saatnya
 Dimana gelombang pasangnya
 Yang akan berubah arah

K E R I N D U A N ku P A D A M U
Aku mencIntaimu kekasihku
Didalam mimpi aku melihat wajahmu
Didalam kesepian dan keterasingan
Engkau adalah teman jiwaku
Yang hilang setengah dari diriku
Yang terpisahkan saat dipisahkan
Kehidupan ini
Dan keabadian itu tak akan memiliki makna apapun
Jika tidak dibingkai dengan cinta
Karena cinta itu sendirilah
Yang dapat mewujudkan keabadian paling sejati

KEMESRAAN

Karna manisnya cinta
Kita dapat menahan denta kemiskinan
Pahitnya kesengsaraan dan tersiksanya perpisahan
Tapi dimana engkau sekarang kembaran jiwaku
Apakah engkau terjaga dikesunyian malam
Mendekatlah padaku
Jangan biarkan nafas-nafas dingin memisahkan hati kita


K e s e d i h a n
Ketika aku berpisah dengan–Mu
Hidupku menjadi tak berarti
Tapi aku mencoba menjalani semua ini
Dengan tabah dan sabar hati
Kesedihan kini kuhadapi
Tapi sekarang sedikit demi sedikit pudar
Namun dihatiku masih tersisa kenangan bersamamu
Dan semua itu akan aku kenang
Selalu di dalam lubuk hatiku yang paling dalam


ILMU
Kau terangi malam kelabuku
Dengan cahayamu aku melihat
Dan berjalan
Kau tunjukkan jalan
Yang dimana diri
Dalam kebodohan
Betapa berartinya kamu
Dalam hidup ini
Apalah arti diri ini
Jikau kau tak disisi


KEGAGALAN
adalah kesuksesan yang tertunda
Orang yang sukses mengaami lebih banyak kegagalan dalam hidupnya
Gagal dimasa lalu tak berarti untuk gagal dikemudiam hari
Belajarlah dari kegagalan orang lain dan tertawai kegagalan dari diri sendiri
Awalilah langkahmu dengan penuh kehati-hatian
karena dengan kehati-hatian akan berakhir dengan kesuksesan


The Memory
Kalau dihitung-hitung, masing-masing waktu kita sama, 60 detik dalam satu menit, 60 menit dalam 1 jam dan 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam sepekan dan seterusnya, anda hitung sendiri waktu anda. Namun kata imam Ghozali, kalu umurnya orang 60 tahun rata-rata dan menjadikan 8 jam sehari untuk tidur, maka dalam 60 tahun ia telah tidur 20 tahun. Luar biasa ………banyak buanget tidurnya. Lha prestasinya manna…….? Itulah kebanyakan manusia. Apakah itu termasuk kita ?
Orang yang melewati satu hari dalam kekosongan dalam hidupnya tanpa ada hak yang ia tunaikan atau suatu fardhu yang ia lakukan atau kemuliaan yang ia wariskan atau kebaikan yang ia tanamkan atau ilmu yang ia dapatkan, maka ia telah durhaka kepada dirinya dan menganiaya terhadap dirinya.

( Dr. Yusuf Al Qaradhawi, Al Waqtu Fi Hayatil Muslim, Hal : 13 )
Jangan ada kekosongan dalam hidup kita,
Karena kekosongan bisa membinasakan.

Tiga macam kekosongan :
1. Kekosongan Akal
2. Kekosongan Hati
3. Kekosongan Jiwa
Tambah satu, yaitu kekosongan Kantong

Computere DW
@sror. Comp.

Al murod bil pamungkas

Minggu mungkin tlah berlalu
Namun seongak jiwa yang kaku karena rindu tetaplah memaku.
Tiada terhempas pun jua terekam oleh ruang dan waktu
Biarlah ucapku.

Pamungkas adalah hanya sebagai istilah penutup, setelah kita membolak-balik lembaran buku ini.

Dalam bab ini termuat ucapan saunara dari redaksi Tiem Memori (TANK ‘S FOR) namun bukan berarti merupakan sua terakhir buat kita. Karena kita masih punya banyak waktu untuk bersua kembali, asalkan kita semua ada kemauan.

Sekapur sirih

Akhir dari sebuah cerita
Assalamu alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirobbil alamin, hamdan kastiron toyyiban mubarokan fiih, wash solatu wassalamu ala syayidina muhammadin wa’la alihi wa-ashabih. Sungguh rasa syukur ini tiada terhingga yang telah Alloh berikan kepada kami, hingga kami mampu menyelesaikan tugas dan amanat dari sebuah misi yang amat sangat besar dan cukup melelahkan, tapi semua itu tak penulis rasa, karena di balik itu ada hikmah yang begitu istimewa yang telah aku rasakan.
“SIFA’UL QULUB” yang telah selesai kami garap dengan melalui perjalanan yang sangat panjang, melelahkan, dan dan penuh cobaan sebagai manifestasi, dedikasi, loyalitas, dan kreatifitaskami. Tapi kami juga begitu menyadari atas kekurangan dan jaga kekilafan kami. Harapan kami semoga kehadiran “SIFA’UL QULUB” benar-benar dapat menjadi pennyikap dan kenangan atau rekaman masa lalu sebagai pelipur kerinduan, kecintaan, kenangan manis dan pahitnya pebuah perjalananselama di pesantren atau di madrasah dan juga sebagai penyambung tali silaturrohmi kita semua.
Karena terbitnya buku ini adalah melibatkan banyak pihak terutama bapak mustakhiq, para guru dan semua tamatan kelas III Al.. maka kami tak lupa mengucapkan banyak terima kasih atas semua pihak yang telah mendukung atas terbitnya buku ini.
Rasa tangisku menelimuti seluruh pipiku, karena sungguh aku tak sanggup untuk berpisah dengan kalian semua sobat-sobatku. Saat kau baca torehan isi buku ini, begitulah isi hatiku. Aku yang lugu, bodoh, tolol,goblok ini, dan yang selalu buat gojlokan atau olok-olokan. Tapi aku yakin kau akan selalu dan selalu ingat kepadaku. Aku sungguh benar-benar tidak kuat berpisah dengan kamu semua sobatku. Dan terakhir aku memohon, moga-moga persahabatan kita kan langgeng selamanya.
Akhirnya kami berharap semoga hasil jeri dan payah kami selama ini mendapat ridho Alloh AWT, ridlo para guru, orang tua. Dan semoga karya-karya kita dapat bermanfaat bagi kita semua, demi tegaknya Ukhwah Islamiyah, sehingga kita menjadi santri yang khusnul khotimah bersama ilmu manfaat, barokah , fiddini wadunya hattal akhiroh. Amiin………………

Wassalamu alaikum Wr. Wb

Jombangan, 01 Agustus 2007
PAN memo “SIFA’UL QULUB”
Ketua

Khozinatul @sror. Se
Tanen rejotangan tulungagung
(Phond : 085664425200)

Do'a Rabithah

اللهم إنّك تعلم أنّ هذا القلوب قداجتمعت على محبّتك والتقت على طاعتك وتوحّدت على دعوتك وتعاهدت على نصرت شريعتك فوثق اللهم رابطتها وادّم ودّها واهدها سبلها واملاء ها بنورك الذى لايحبّوا واشرح صدورها بقيض الايمان بك وجميل التوكّل عليك واحيها بمعرفتك وامتها على الشهادة فى سبيلك انك نعم المولى ونعم النصير. أمين .

Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini
Telah terhimpun dalam cinta kepadamu
Telah berjumpa dalam taat kepadamu
Telah bersatu dalam da'wah kepadamu
Dan telah berpadu dalam membela syari'atmu
Kokohkanlah ikatan kami,kekalkanlah cintanya
Tunjukkanlah jalan-jalannya.penuhilah hati-hatinya ini
Dengan cahayamu yang tiada pernah pudar
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan ke imanan
Dan keindahan tawakal kepadamu.
Nyalakanlah hati kami dengan ma'rifat kepadamu
Matikanlah kami dalam syahid di jalanmu.
Sesungguhnya engkaulah sebaik-baik pelindung
Dan sebaik-baik pelindung.Amiiin.
Dan berikanlah shalawatmu ya Allah atas Muhammad,atas keluarganya,
Dan atas sahabat-sahabatnya. Karuniakan bagi mereka keselamatan.
Amien………….


Assalamualaikum Wr. Wb.
Perkenankan …………….
Wahai Ibu …..Maafkan anakmu yang hanya bisa mendoakan-Mu
Wahai Ayah ……Maafkan segala salah – Ku
Wahai Teman- teman ku …..Selamat Jalan Dan sukses selalu.
Thanks buat…….
Konco-konco kabeh
Ku haturkan terima kasih ………..
Jazakumulloh Khoiron Katsiro Kepada Murobbi ruhina KH. Luqman Mauludi Hasyim atas tausyiahnya yang insyaalloh akan kami lanjutkan pejuangan – Mu, Dan semua ustadz Madrasah “Miftahul Ulum” yang saya mulyakan.
Selamat jalan menuju pejuangan mencari ridho Allah SWT, semoga kita masih dalam lindunganya dan selalu bersama dalam ukhuwah Islamiyyah, Good Luck dan sukses selalu, Amien !
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jombangan, 01 Agustus 2007
PAN Memo “SIFA’UL QULUB”

Ketua
Khozin@tul @sror. Se
Tanen Rejotangan Tulungagung

Ketika lonceng tanda istirahat berdentang
Para penghuni damparpun berhamburan tak searah
Ada yang rebahkan diri lanjutkan mimpinya
Terjajar rpi bagai ikan yang ada dibawah.
Ada yang berwirit dengan tombol HP
Tersenyum sendiri walau tak ada cerita yang kocak.
Ada yang khusu’ bersujud dan bersimbah air mata
Ada yang didepan batu nisan
Dan lantunkan ayat2 suci Al-Quran
Dan para bidadaripun tak mau ketinggalan
Mereka berjalan kesana kemari
Diatas catwalk aspal jalanan
Bagai pragawati yang mengharap tepuk tangan, siulan
Atau tatapan tak berkedip dari para penonton.
Sementara aku………………
Seperti burung kutup yang baru bangun dari tidurnya
Yang berbulan-bulan dimusim dingin
Berjalan dengan langkah yang letih
Wajah layu dan mata yang kusam
Tuk mencari tempat yang memberikan keteduhan dan kehangatan.
Dan kutemukan disini
Disudut bilik warung ini dengan di temani hangatnya secangkir kopa
Dan nikmatnya asap sebatang rokok
Kusandarkan tubuhrebahkan pada dinding yang angkuh
Tuk coba rebahkan fikiran
Singkapkan ras kantuk dan letih yang menyelimutiku.
Sambil menanti datangnya lonceng berdentang kembali
Disini……………..
Disudut bilik warung ini……………….
Adalah salh satu dari beberapa kesan-kesanku
Yang takkan aku lupakan.

By cah Pul@u S@r!
A. Udien


Dilarang keras mengkopi data ini tanpa izin penulis
Hak cipta di lindungi oleh undang2 PP. MIFTAHUL ULUM.
Jombangan Tertek Pare kediri

http://celotehsantrierror.blogspot.com

Minggu, 06 September 2009

Celoteh Santri Error 2

BENGKEL AKHLAK
KIAT PRAKTIS MENJADI ORANG TERPERCAYA

Aku harus jujur yang terbukti dan teruji
a. Aku menyadari bahwa kejujuran adalah perilaku kunci yang sangat efektif untuk membangun kredibilitas. Sebaliknya ketidak jujuran akan menghancurkanku.
b. Karenanya aku tidak akan sekali-kali berbohong atau terpancing untuk menambah omongan sehingga menjadi dusta meskipun hanya dengan gurauan.Aku hanya mengatakan apa yang kuyakini kebenarannya.
c. Aku tidak akan pernah mengingkari janji, aku meyakinkan bahwa janji yang kuucapkan sudah aku perhitungkan matang-matang dan aku akan berusaha keras untuk memenuhi janji itu meskipun harus mengorbankan banyak hal.
d. Aku akan tepat waktu dalam segala hal, tidak akan terlambat atau menunda-nunda, atau bahkab mengakhirkan padahal masih banyak kesempatan.
e. Akan kubiasakan mempunyai fakta dan data yang jelas, bersikap terbuka atau bertindak sembunyi-sembunyi kecuali yang menurut agama memang patut disembunyikan
f. Aku harus memiliki kemampuan untuk mengevaluasi diri, memperbaiki diri,dan bertanggung jawab dengan tulus terhadap apapun yang terjadi sehingga akan nmenjadikan pancaran yang akan turut menghapuskan kesalahan yang pernah akau lakukan.
g. Aku tidak akan patah semangat dan berputus asa. Peluang untuk berubah sdangat luas,namun semua butuh proses. Percayalah Tuhan Maha Pemberi Jalan dan sangat mudah bagi Nya untuk memuliakan atau menjatuhkan siapapun.
Aku harus cakap
a. Aku menyadari walaupun kejujuran sudah terbukti dan teruji, apabila lalai dalam melaksanakan tugas tetap akan merontokkan kredibilitasku
b. Sehingga akau menyadsari sangatlah penting untuk memiliki selera dan tradisi berbuat, berkarya semaksimal mungkin tidak hanya sesuai target bahakan melampaui target
c. Untuk menjadi cakap aku tahu kuncinya yaitu harus melatih diri, mengembangkan wawasan dan ketrampilan secara kontinyu dan sistematis sehingga memiliki kesiapan yang memadai
d. Setiap melakukan sesuatu aku mengawalinya dengan perencanaan yangbaik karena p[erencanaan yang gagal berarti merencanakan kegaalan. Motoku” LEBIH BAIK BERSIMBAH KERINGAT DALAM LATIHAN DARI PADA BERSIMBAH DARAH DALAM PERTEMPURAN’’.
e. Aku selalu melakukan chek dan recheck. Ini agar kesempatan untuk mellakukan kesalahan dapat aku minimalkan.
f. Segala sesuatu harus akau lakukan dengan kesungguhan, hati-hati dan cermat. Jangan menganggap remeh kelalaian dan kecerobohan karena ini biangnya kesalahan dan kegagalan.
g. dalam setiap tahapan aku selalu mengevaluasi diri sebagai control agar aku tidak kebablasan dalam melakukan kesalahan. Percayalah dengan merenung sejenaka akan membuat karyaku semakin bermutu.

h. Aku harus menyempurnakan amal karena itu merupakan kenikmatan. Sekali lagi, akan aku nikmati penyempurnaan yang bias kulakukan.

i. Jikalau aku trgelincir melakukan kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja, aku tidak aklan rontok seolah-olah habislah segalan. Ingatlah kalau nasi sudah menjadi bubur pola pikirku adalah menjadikan bubur itu bubur ayam special

Aku harus inovatif

a. Aku menyadari bahwa sesuatu yang adaakan berubah. Di dunia ini tidak ada yang tidak berubah kecuali perubahan itu sendiri. Oleh karena itu aku persiapakan diri untuk mengikuti perubahan. Sebab jika tidaka mengikuti perubahan aku akan tergilas oleh perubahanitu.
b. Amatlah rugi bagiku bila hari kemarin sama dengan hari ini, celakalah aku bila hari ini lebih buruk dari hari kemarin. Ini berarti aku akan tertingal jauh dengan orang lain yang memiliki commit dengan perubahan.
c. Untuk bias inovatif aku senantiasa membaca dan menulis sehingga kumiliki perpustakaan pribadi, kusediakan dana untuk membeli buku bacaan dan kuluangkan waktu untuk membacanya.
d. Akupun harus banyak berdiskusi dan membaca, caranya dengan kucari banyak teman dari berbagai disiplin ilmu dan kubiasakan untuk terus dapat masukan,baik dengan terus bertanya maupun mendengarkan.
e. Akupun harusbanyak melihat danmengdakan sdtudi banding. Kunjunganku baik resmi maupun tidak ke tempat yang dapat menambah wawasan, memancing inspirasi,membuka visi baru,Pasti dapat menemukan nuansa baru yang dapat membangkitkan potensiku yang lama terpendam.
f. Kumiliki waktu luang untuk merenung dan melakukan tafakur tanpa mengganggu kegiatan rutinku.Bagiku sebaai umat islam Allah telah menyediakan tempatnya, yaitu tahajud dengan simbahan air wudhu, kemudian sujud dan menyerahkan diri. Hal ini nampak sekali bagiku dalam mengevaluasi langakahku ke dfepan.
g. Aku harus banyak berbuat dan mencoba. Guru terbaik bagiku adalah pengalamn.
h. Akupun harus banyak beriubadah dan berdoa. Aku sadar bahwa penuasa segalanya adalah Alloh.
i. Sungguh kapanpun aku mati, aku telah siap dengan segala sesuatunya setelah aku persembahkan yang terbaik bai Allah. Insya Allah apa yang kulakukan bermakna bagi dunia dan akherat nanti.


Amin...........