Powered By Blogger

Label

catatan

santri jombangan tertek pare kediri

celoteh Santri Error

Perjalanan mendjadi seoerang seantie ternyata penuh dengan kenangan jang pahit dan menyenangkan. buat kamu2 yang ingin menorehkan kata2 kritik saran saya persilahkan. khozinatul asror

Jumat, 04 Desember 2009

celoteh Santri Error II

Celoteh Santri Error II
Akankah engkau tau. Kebenaran diterima oleh hati yang bersih. Karenanya, jangan sampai petunjuk yang telah datang pada hatimu lenyap oleh lisan yang senang berdebat.
Bersyukurlah atas segala nikmat Allah, kalimat ini sering diucapkan pada orang yang sedang mengeluh. Mengeluh adalah sifat alamiah manusia, QS Al Ma’aarij (70;19-20) „Sesungguhnya manusia diciptakan (bersifat) keluh kesah, Apabila ksusahan menimpanya ia mengeluh“…..

Sebagai hamba Allah, manusia hendaknya selalu bersyukur akan semua nikmat yg kita terima. Manusia bersyukur sebenarnya mengandung pengertian bahwa dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Allah sebenarnya ingin melihat hambanya, apakah dengan diberi nikmat mereka akan bersyukur atau tidak, sebab bila manusia tidak bersyukurpun Allah sebenarnya tidak rugi. Sebab Allah itu Maha Kaya dan Maha Terpuji. (QS.31:1).

Setiap kali seseorang mengucap Syukur...kemudian bisanya diikuti kalimat... “Alhamdulillah..”(Segala puji bagi Allah). Ini kan menunjukkan kalo seseorang bersyukur tentunya, karena nikmat yang telah diberikan Allah. (QS.93:11) Dalam prakteknya kita bersyukur biasanya kalau mendapat nikmat, kalau bukan nikmat yg kita terima biasanya kita malah tidak bersyukur (ingkar). Padahal seharusnya kita justru harus bersabar bila yg datang bukan kenikmatan. Sabar juga merupakan bentuk syukur atas nikmat yg tidak kita inginkan. Misal: Kita diberi Allah kenikmatan untuk bisa mengunyah makanan. Tapi karena kegiatan mengunyah itu udah kita lakukan sejak kita bayi hingga saat ini, tanpa kita sadari bahwa hal itu sebenarnya adalah suatu kenikmatan dari Allah...hal ini akan menjadi lain bila Allah dengan secara tiba-tiba mengambil gigi kita semuanya... maka kenikmatan mengunyah akan hilang... dan kita baru merasakan bahwa mengunyah dengan gigi merupakan suatu kenikmatan yg luar biasa. Tapi pernahkan kita mensyukuri akan nikmat dari Allah yg bentuknya telah melekat pada diri kita seperti hal2 kecil sebagaimana contoh diatas.

Biasanya kita mensyukuri nikmat hanya sebatas hal-hal yg berupa keinginan kita yg belum kita terima. Setelah kita terima kemudaian baru kita bersyukur... Nikmat merupakan segala macam kebahagian, kebaikan, anugerah Allah yg bermanfaat bagi kita.

Bila kita telaah nikmat bisa dikelompokkan menjadi:

Nikmat Fitri, nikmat yg melekat dan ada pada diri kita semenjak manusia itu lahir. (QS.16:78) berupa :

1. Nikmat Jasmani QS. At-Tiin (95;4) „Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik“. Ayat ini menjelaskan betapa Allah telah menciptakan jasmani manusia dengan sempurna dan lebih dari makhluk lainnya, sehingga manusia mampu melakukan penyesuaian terhadap berbagai macam keadaan sehingga dapat bertahan hidup dengan baik. Manusia mempunya alat indera yang paling sempurna, sehingga ia mampu mengexplorasi dunia ini dengan tidak ada penghalang apapun.

2. Nikmat Rohani QS. Az Zumar (39;9) „Katakanlah, Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sungguh orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran“

Nikmat ini berupa :
- Kecerdasan
- Bakat
- Hidayah atau petunjuk dan bimbingan dari Allah
- Sifat-sifat yang baik
- Sikap-sikap terpuji dll

Nikmat Dunia, nikmat yg tersedia ketika manusia itu lahir hingga mati. (QS.36:33-35)

1. Alam SemestaQS Al. Baqarah (2;164)Sungguh dalam penciptaan langit dan bumi, silih berganti malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia menghidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Ia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan dan pengisaran angina dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sungguh menjadi tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berakal”

2. Materi QS. An-Nahl (16;18) „Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya”Nikmat materi ialah segala karunia Allah yang berwujud benda, misalnya uang, pakaian, tempat tinggal, ladang, kendaraan dll. Nikmat materi yang diberikan Allah kepada manusia tidak akan dapat dihitung oleh manusia sebagimana yang disebut pada ayat di atas. Orang yang di beri materi yang banyak dan sedikit sama-sama mendapat cobaan dari Allah. Cobaan yang diberikan materi sangat banyak adalah dapatkah ia mensyukkusri nikmat itu.

3. Nikmat yang bertalian dengan nonmateriNon materi adalah bukan benda tetapi bisa di upayakan untuk mendapatkannya. Yang termasuk dalam non materi misalnya; ilmu, pangkat, keluasan ilmu, kesehatan, kebahagiaan, keberanian, iman dan sebagainya. Dua macam nikmat kebanyakan manusia tertipu dan terlena memanfaatkannya, yaitu kesehatan dan waktu yang senggang“ (HR. Bukhari)“

Manusia wajib berusaha; berhasil dan gagal-nya itu ada dalam kekuasaan Allah. Jika seseorang berhasil dalam usahanya, hal itu merupakan nikmat dari Allah; dan jika ia gagal, berarti ia belum memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki oleh Allah. Dengan demikian, keberhasilan seseorang tidak boleh dianggap semata-mata hasil usahanya sendiri. Karena itu orang yang berhasil wajib menyatakan rasa syukur kepada Allah, tidak sombong, tidak membanggakan diri dan tidak melupakan Allah. Karena hanya Allah-lah Maha pemberi nikmat. Jadi bersyukur sebenarnya bukanlah sekedar kebiasaan, namun lebih merupakan ibadah kita kepada Allah. Karena syukur merupakan ibadah sehingga mengandung konsekwensi pahala bila dikerjakan, dan siksa bila ditinggalkan.

Dalam QS.14:7, Allah berfirman, bahwa bila kita mensyukuri atas nikmat yg diberikanNya, maka Allah akan menambah nikmatNya kepada kita. Dan bila kita mengingkari atas nikmatNya maka Allah akan mengadzab kita. Disini ada pesan bahwa bersyukur atas nikmat Allah adalah suatu keharusan, karena dengan kita bersyukur maka Allah akan memberi nikmat2 yg lain kepada kita.

Cara Bersyukur.

1. Selalu ingat Allah atas nikmat yang kita terima. Ingat Allah dengan cara menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya (spt yg kamu bilang itu). Itu sebenarnya merupakan salah satu bentuk syukur.

2. Menjadikan diri kita bermanfaat bagi orang lain. Ini merupakan pengejahwantaan dari kita untuk mau berbagi atas nikmat yang kita terima. Misal: Berbagi ilmu yg kita punya dg org lain. Berbagi harta kepada yg membutuhkan (zakat/infaq/sodaqoh).

3. Tidak lupa untuk selalu berdoa dan ikhtiar. Dg lisan berucap Alhamdullillah. Dg hati yg selalu berdzikir kepada AlSehingga nikmat itu ngga terlalu cepat berlalu. Bila berlalu berharap akan diganti dengan nikmat yang lain.

4. Jangan hanya melihat keatas, namun perhatikan pula kebawah. Dengan menyadari masih ada orang yang kurang dari kita.

5. Tawakal kepada Allah. Mempercayakan segala urusan kepada Allah, karena didalamnya terdapat banyak nikmat yg bisa kita terima. Melihat nikmat sebagai anugerah Allah, bukan hasil jerih payah kita saja.

Akibat Tidak Bersyukur. Seperti dalam (QS.16:112), „Dan Allah menjadikan sebagai perumpamaan akan sesuatu negeri yang aman lagi tenteram, rejekinya datang berlimpah dari setiap tempat, lalu mereka ingkar terhadap nikmat Allah, maka Allah merasakan kepada mereka pakaian meliputi kelaparan dan ketakutan yang di sebabkan perbuatan mereka“ Bila kita manusia atau suatu kaum tidak mau bersyukur kepada Allah, yg demikian itu berarti mendustakan atas nikmat Allah, maka Allah akan mengadzab kita/suatu kaum tersebut. Nah, mungkin juga kalo kita mau menelaah tg indonesia yg tercinta ini... kenapa kok rasanya bencana/musibah/adzab datang terus menerus dan bertubi-tubi...Ini mungkin juga merupakan salah satu kesalahan kita (suatu kaum) yaitu bangsa kita, yg tidak pernah mau bersyukur.. Mungkin bersyukurnya cuman lisan saja...Alhamdulillah tok.. Nggak onok terusanne....

Misalnya..kita diberi manfaat hutan yg terluas di dunia..ee..kok..malah ditebang habis2an, emang sih hutan juga untuk dimanfaatkan manusia, tapi itu lho kok nggak kira2 sing motong pohon.. Udah motong sak enake “udele”, lahan dibiarkan ditinggal gledak... Ini apa nggak namanya tidak bersyukur... jelas kufur nikmat yo... Coba kalo yg punya HPH itu mau bersyukur dikasih HPH, ga semua orang bisa dapet, dengan merasa memiliki hutan itu, trus mau mikir gimana nanti anak cucunya….kalo hutan dihabisin sedemikian hebat.. Pasti lah dia akan berpikir wah..kalo ini kabeh ta’entek no sak iki, hancur kan Indonesia….negara yang sudah diperjuangkan para pahlawan dengan bambu runcing… Trus dia bersyukur dengan tindakan, yaitu disamping motong dia juga nanam sebagai penganti tanaman yg dipotong. Trus mbatasin nafsu motong pohonnya...Wallahu Alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar